"Terakhir saya melihat berdasarkan sistem informasi satu data vaksinasi COVID-19, perkembangan pelaksanaan vaksinasi tenaga kesehatan sudah mencapai 8 persen," ujar Reihana, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pencatatan proses vaksinasi saat ini dilakukan melalui dua mekanisme yakni melalui sistem informasi satu data vaksinasi dan secara manual.
"Kalau data yang manual sudah lebih dari 10 persen, mudah-mudahan dapat lebih banyak, sehingga kabupaten/kota diharapkan dapat segera melaksanakan vaksinasi," ujarnya.
Baca juga: Sepekan setelah divaksinasi para pejabat tak rasakan efek samping
Baca juga: Wagub Chusnunia menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di Lampung
Menurutnya, meski sempat terkendala dalam pencatatan sistem informasi satu data vaksinasi COVID-19, pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan akan terus dilakukan dengan pencatatan secara manual.
"Sempat kesulitan saat memasukkan data dan akhirnya masih memakai aplikasi Excel, namun diharapkan pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan di kabupaten/kota dapat cepat dilakukan," ujarnya.
Tercatat pada tahap pertama ada 35.829 tenaga kesehatan di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang ikut serta dalam vaksinasi tahap pertama.
Sebelumnya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi 1,48 juta tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan meniadakan SMS blast untuk pelaksanaan registrasi ulang, sehingga yang telah terdaftar dalam Sistem Informasi SDMK (SISDMK) per tanggal 6 Januari telah otomatis memiliki e-tiket.*
Baca juga: Dinkes: 500 nakes Lampung dilatih kembali untuk vaksinasi COVID-19
Baca juga: Lampung distribusikan vaksin COVID-19 ke tiga daerah
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021