"BIG adalah lembaga yang sangat strategis dalam mendukung program-program pemerintah," kata Menteri Suharso dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Rabu.
Produk utamanya berupa Informasi Geospasial sangat dinantikan oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat umum dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.
Pelantikan dilaksanakan secara hibrid di Kantor Kementerian PPN, Jakarta.
Menteri Suharso berharap Aris Marfai mampu memperkenalkan lembaga yang dipimpinnya ke masyarakat umum, khususnya pengguna data geospasial.
Baca juga: BIG: Tata permukiman Kabupaten Bogor antisipasi potensi bencana
Baca juga: BIG: Penguatan mitigasi jadi prioritas pascalongsor Sumedang
Dengan dinamika yang terjadi, mulai dari berbagai kejadian bencana alam, dan pelemahan ekonomi global akibat pandemi COVID-19, maka tugas BIG ke depan tidak semakin ringan.
Dari aspek perencanaan pembangunan, paradigma perencanaan THIS (Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial) menempatkan informasi geospasial dalam posisi yang vital.
Oleh karenanya, keberadaan informasi geospasial yang lengkap, mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan merupakan suatu prioritas.
"Saya percaya, dengan kemampuan, pengalaman, networking, dan komitmen saudara yang telah terpilih melalui seleksi terbuka yang sangat ketat, saudara akan mampu membawa BIG menjadi lembaga yang penting dan diperhitungkan dalam mendukung pembangunan nasional,” tuturnya.
Menteri Suharso juga berpesan agar percepatan peta dasar skala besar, baik wilayah darat, laut maupun wilayah pantai menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditawar lagi keberadaannya. Implementasi Satu Data Indonesia dan Kebijakan Satu Peta juga memerlukan upaya nyata.
Selain itu, pelayananan kepada daerah dalam percepatan penyusunan rencana tata ruang, dan pembinaan pada berbagai pemanfaatan informasi geospasial oleh kementerian/lembaga, seperti mitigasi bencana, rekonstruksi dan rehabilitasi perlu dipercepat menggunakan metode yang tepat.
Menurut Menteri Suharso, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi, terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta standar yang lengkap untuk mempercepat informasi geospasial oleh BIG dengan struktur organisasi yang mendukung secara optimal.
"Penegakan prinsip-prinsip tata laksana yang baik (good governance principles) perlu menjadi perhatian utama. Mudah-mudahan Saudara dapat membawa BIG lebih baik lagi dan tidak meninggalkan jejak-jejak yang kurang menyenangkan di masa yang akan datang," ujarnya.
Aris Marfai dilantik sebagai Kepala BIG menggantikan Hasanuddin Zainal Abidin, dengan tugas dan fungsi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial sebagaimana diubah dengan Perpres Nomor 127 Tahun 2015.
"Kita akan bekerja secara serius untuk percepatan pengadaan peta dasar yang menjadi suatu keharusan. Kami juga mendukung PP terbaru, yaitu PP Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi. BIG sangat berkompeten dan berperan dalam kesuksesan pelaksanaan PP tersebut," kata Aris Marfai usai dilantik.*
Baca juga: BIG: Pemukiman dibangun di area rawan longsor Desa Sihanjuang Sumedang
Baca juga: KPK panggil dua saksi penyidikan kasus pengadaan citra satelit di BIG
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021