Ekonomi bukan hanya sesuatu yang Anda temukan di buku teks

Washington (ANTARA) - Membongkar ketidaksetaraan rasial yang telah melanda Amerika Serikat sejak didirikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru bagi semua orang, kata penasihat utama Presiden Joe Biden pada Selasa (26/1/2021), meletakkan prinsip utama dari agenda pemerintahan baru.

Penasihat kebijakan domestik Biden, Susan Rice, mengatakan ada bukti jelas bahwa memperbaiki ketidaksetaraan sangat penting bagi ekonomi AS secara keseluruhan untuk berkembang dan makmur.

"Ini bukanlah kebijakan yang menyenangkan," kata Rice kepada wartawan dalam sebuah pengarahan Gedung Putih menjelang perintah eksekutif yang direncanakan oleh Joe Biden untuk mendorong reformasi keadilan rasial. Buktinya jelas, berinvestasi dalam ekuitas baik untuk pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi AS telah kehilangan 16 triliun dolar AS selama 20 tahun terakhir karena diskriminasi, kata Rice, mengutip angka yang diterbitkan oleh Citigroup pada September 2020. Menutup kesenjangan pendapatan dan peluang dapat "menambah lima triliun dolar AS untuk ekonomi AS selama lima tahun ke depan, dan lebih dari enam juta pekerjaan baru untuk semua warga Amerika," katanya.

Baca juga: AS prioritaskan investasi domestik, sebelum perjanjian dagang baru

Menteri Keuangan Janet Yellen, dalam surat selamat datangnya kepada staf, mengatakan tujuan utama badan tersebut harus memanfaatkan ekonomi AS untuk memperbaiki kesalahan masa lalu.

“Ekonomi bukan hanya sesuatu yang Anda temukan di buku teks,” tulis Yellen. “Saya yakin kebijakan ekonomi bisa menjadi alat yang ampuh untuk memperbaiki masyarakat. Kami dapat - dan harus - menggunakannya untuk mengatasi ketidaksetaraan, rasisme, dan perubahan iklim.”

Biden mengatakan tindakan sekarang adalah "hal yang benar untuk dilakukan," tetapi menekankan itu juga akan meningkatkan kehidupan semua orang Amerika.

Rice dan Yellen adalah pemain kunci dalam tim ekonomi Biden yang mencakup spesialis ketimpangan dan pasar tenaga kerja yang mengatakan mereka akan memprioritaskan kebijakan yang bertujuan membantu wanita dan minoritas yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19.

Baca juga: Senat AS sebagian besar setujui Yellen sebagai menkeu wanita pertama

Tim ekonomi Biden termasuk orang-orang yang pernah mengalami kemiskinan atau menghadapi diskriminasi dalam perumahan, pekerjaan atau peluang ekonomi, dan mengatakan mereka melihat kebijakan pemerintah sebagai cara yang ampuh untuk memperbaiki kesenjangan yang terus-menerus.

Senator Republik Tom Cotton, satu dari hanya 15 anggota Partai Republik yang memilih untuk menentang persetujuan Yellen, mengatakan pendekatan Biden memecah belah dan diskriminatif:

“Joe Biden menjanjikan persatuan, tapi prioritas utamanya untuk ekonomi kita adalah untuk mencurangi sistem sehingga orang diperlakukan berbeda atas dasar ras. Opini publik yang bangun yang menjalankan pemerintahan menyebut ini 'keadilan', tetapi memisahkan orang ke dalam ember berdasarkan warna kulit mereka akan selalu tidak bermoral,” katanya.

Russ Vought, mantan direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, pada Selasa (26/1/2021) meluncurkan sebuah wadah pemikir baru, Center for American Restoration, berjanji untuk menggalang kaum konservatif untuk melawan kebijakan Biden.

Baca juga: Dolar AS melemah, investor beralih buru mata uang berisiko

Baca juga: Wall Street jatuh, Indeks S&P dan Nasdaq tergelincir dari tertinggi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021