Ini tidak akan menjadi satu-satunya dan kami akan membuktikan bahwa saya bisa konsisten dan menjadi pemain yang matang

Jakarta (ANTARA) - Petenis Polandia Iga Swiatek kembali bersiap untuk mewujudkan harapan yang lebih besar tahun ini, setelah menghabiskan beberapa bulan untuk mengasah kekuatan mentalnya pasca kemenangan di Roland Garros bulan Oktober 2020.

Petenis berusia 19 tahun itu berubah dari atlet remaja yang tidak dikenal di peringkat 54 dunia WTA, hingga menjadi sorotan dunia ketika dia memenangkan gelar di Grand Slam di Paris.

Swiatek, yang akan memulai musimnya di Melbourne pada acara pemanasan WTA jelang Australian Open, masih merasakan perubahan dalam hidupnya saat ia bekerja keras melalui pramusimnya pada bulan Desember di Tenerife, Spanyol Selatan.

"Dua minggu yang gila setelah French Open. Tapi kemudian, ketika kami mulai fokus pada latihan, sempat terpikir akan sulit dan melelahkan," kata Swiatek seperti dilansir laman resmi WTA, Selasa.

"Tapi sebenarnya, ketika saya berada di lapangan, rasanya seperti kembali ke dasar dan kembali pada apa yang saya tahu dan apa yang sudah lama saya lakukan. Itu bagus. Saya dapat melihat bahwa di sana lah tempat saya berada dan merasa aman dan percaya diri,"

Swiatek adalah petenis putri termuda yang memenangkan French Open setelah Monica Seles pada 1992, dan yang pertama melakukannya tanpa kehilangan satu set pun sejak Justine Henin pada 2007.

Dia kemudian naik ke peringkat 17 yang jadi tertinggi dalam karirnya, serta terpilih sebagai petenis paling meningkat dan terfavorit penggemar di penghargaan WTA.

Pelatihnya, Piotr Sierzputowski, yang memenangkan penghargaan sebagai pelatih terbaik, tidak puas dengan satu gelar Grand Slam dan memberikan Swiatek latihan khusus bersama pelatih psikologi Daria Abramowicz.

"Ketika kami berbicara tentang tujuan di musim depan, dia berkata dia akan puas ketika saya memenangkan beberapa (turnamen) di antaranya," Swiatek menyebutkan.

"Ini tidak akan menjadi satu-satunya dan kami akan membuktikan bahwa saya bisa konsisten dan menjadi pemain yang matang. Kami juga bekerja dengan Daria untuk aspek mental, karena saya tahu musim depan akan lebih sulit bagi saya karena ekspektasi dan semua itu," pungkasnya.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021