Palu (ANTARA) - Yayasan Sikola Mombine (SM) Sulawesi Tengah membantu logistik kaum rentan, perempuan dan anak korban gempa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, untuk meringankan beban mereka.
"Iya, total jumlah penerima manfaat sebanyak 167 orang terdiri dari 77 perempuan dan 90 anak. Juga ada satu instansi pemerintah dan satu puskesmas juga menjadi penerima manfaat," ucap Koordinator Respons Tanggap Darurat Gempa Mamuju, Sulbar dari Yayasan Sikola Mombine Ervin, di dalam keterangan tertulis Yayasan Sikola Mombine, Selasa.
Bantuan logistik dan perlengkapan lainnya yang disiapkan dan didistribusikan oleh Sikola Mombine berupa selimut, tenda, sarung, perlengkapan perempuan, perlengkapan kebersihan, paket anak, dan obat-obatan.
Baca juga: STC-Kemensos beri dukungan psikososial bagi penyintas gempa di Mamuju
Baca juga: Bantuan bencana gempa di Sulbar dipastikan terdistribusi merata
Bantuan itu didistribusikan di enak titik wilayah antara lain meliputi Lapas perempuan dan Anak di Kecamatan Kaluku, Desa Batupanuang Kecamatan Bambu, juga di posko pengungsi Kecamatan Tapalang, posko pengungsi Kelurahan Tambayoko, dan Puskesmas Binangga Kecamatan Mamuju.
Selain membantu logistik, kata Ervin Yayasan Sikola Mombine Sulteng turut serta melakukan pendataan penyintas berbasis gender, dalam rangka membantu pemerintah untuk menyediakan data terpilah pascagempa dan dalam situasi tanggap darurat.
"Selain itu, Yayasan Sikola Mombine juga melakukan kegiatan pemulihan trauma yaitu memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak penyintas gempa Mamuju," ucap Ervin.
Baca juga: Unismuh Makassar siap terjunkan 200 relawan psikososial ke Sulbar
Baca juga: YSTC siapkan bantuan untuk anak penyintas gempa Sulbar
Sikola Mombine setelah melakukan respons darurat, berharap kepada pemerintah di wilayah tersebut memastikan bantuan yang diberikan memenuhi kebutuhan kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita dan lansia.
Sikola Mombine Sulteng juga berharap pemerintah di daerah terdampak gempa agar memperkuat koordinasi di titik-titik pengungsian di wilayah paling terdampak, dan shelter pengungsian mandiri agar distribusi bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
Ia juga menyarankan perlunya memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi para relawan karena datang dari berbagai daerah di situasi pandemi COVID-19.
Baca juga: Kemensos pastikan pemulihan psikososial korban gempa terpenuhi
Baca juga: Kemen PPPA beri bantuan kebutuhan spesifik korban bencana
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021