Jakarta (ANTARA) - Selama 2020 aktivitas belanja online melalui platform E-commerce live streaming di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.

Vice President, UC Web Global Business Huaiyuan Yang dalam penyataan tertulis di Jakarta, Selasa menyatakan belanja ditambah konten live streaming dapat meningkatkan interaksi langsung antara merek dan konsumen, yang semakin diyakinkan tentang kualitas produk, dan mendorong konsumen mengambil keputusan pembelian yang cerdas dan efisien.

"Penerapan live streaming yang kreatif tidak hanya berhasil menarik minat masyarakat, dan mitra bisnis untuk bergabung dalam berbagai platform live streaming sebagai tindakan mengikuti tren digital populer," katanya.

Baca juga: Kiat belanja daring untuk kaum Adam

Baca juga: Platform e-commerce sebut furnitur UMKM mulai dilirik saat pandemi

Namun inovasi konten live streaming memiliki pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian konsumen, misalnya seperti temuan Shopee yang mencatat peningkatan penjualan sebesar rata-rata 3,5 kali.

Menurut laporan tren tahunan UC Browser terbaru, mulai April 2020 hingga Desember 2020, telah tercatat beragam kerja sama dengan mitra merek yang telah menarik total penonton hingga 4.545.268 tayangan untuk live streaming di UC Browser.

Meledaknya minat pasar belanja online seperti Indonesia juga memicu permintaan rekomendasi berbasis konten. Laporan tahunan UC Browser 2020 menunjukkan bahwa ulasan produk dan konten rekomendasi telah menyaksikan lebih dari 13 miliar konsumsi di platformnya pada tahun 2020.

UC Browser menghadirkan konten rekomendasi dalam beberapa format berupa artikel tertulis maupun video ulasan/rekomendasi yang bertujuan untuk memenuhi preferensi pengguna, dan mencakup beragam kategori produk seperti elektronik, kecantikan, kesehatan, otomotif, dan masih banyak lainnya.

Berdasarkan hasil survei UC Browser atas tren pencarian dan perilaku pengguna, konten rekomendasi produk kecantikan menjadi kategori paling populer masyarakat Indonesia di sepanjang tahun 2020, diikuti oleh produk kesehatan di peringkat kedua.

"Banyak alternatif dan peluang lain yang dapat dicapai para pelaku usaha untuk menjangkau konsumen di tengah perubahan perilaku yang signifikan," tambah Huaiyuan Yang.

Melihat pertumbuhan pengguna e-commerce dan konsumsi konten digital yang tinggi di Indonesia, seakan menjadi pertanda bahwa perubahan ini akan bertahan untuk sementara waktu.

Perusahaan dan para pelaku usaha, menurut dia, sewajarnya mencari inovasi untuk beradaptasi sehingga mampu bersaing tidak hanya menghadapi kompetisi, namun juga perubahan perilaku pasar.

Popularitas tren live streaming e-commerce dan rekomendasi konten diharapkan mampu menjadi kontribusi besar terhadap suksesnya sektor e-commerce di Indonesia, negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga: Lazada tambah fitur baru di LazMall

Baca juga: Asosiasi: UU Cipta Kerja gairahkan industri e-commerce Indonesia

Pewarta: Subagyo
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021