Denpasar (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bali dengan tegas menolak investasi pengembangan kawasan Danau Buyan oleh swasta.
Walhi menilai rencana peremajaan Danau Buyan hanya kedok untuk mengelola danau untuk pariwisata, kata Direktur Eksekutif Walhi Bali, Agung Wardhana, di Denpasar, Selasa.
"Rencana itu hanya alasan klise. Untuk menyelamatkan Danau Bayau tapi harus melakukan kerusakan dan pendangkalan untuk kepentingan swasta," kata Wardhana.
Wardhana juga mengatakan untuk menyelamatkan Danau Buyan sebaiknya pemerintah mencari alternatif lain bukan dengan cara mencari investor yang bergerak di bidang pariwisata.
"Masalahnya untuk menyelamatkan Danau Buyan bukan dengan mencari investor. Ini salah kaprah. Di tangan investor, lahan akan dikavling maka areal publik akan terbatas," kata Wardhana.
Danau Buyan menurut Walhi Bali adalah areal publik dan dianggap rumah kedua pecinta alam. Sehingga bila danau dikelola investor maka masyarakat akan kehilangan kawasan hutan wisata. Padahal Danau Buyan adalah tempat wisata umum di mana semua orang berhak nikmati.
Selain itu Walhi juga menilai dengan adanya investasi swasta di sektor pariwisata maka akan banyak berdiri vila, hotel. Rencana pengembangan Danau Buyan ini akan mengalihfungsikan lahan pertanian di sekitar danau.
Dari hasil pengamatan Walhi Bali, selama ini Danau Buyan banyak digunakan masyarakat untuk menggantungkan hidupnya.
"Di Danau Buyan banyak masyarakat mencari rumput untuk sapi. Maka nanti ketika danau telah menjadi milik investor, dimana peternak mencari rumput?" kata Wardhana.
Danau Buyan terletak kurang lebih 50 kilometer utara kota Denpasar. Danau Buyan berada di areal Kabupaten Buleleng. Danau yang berada di dataran tinggi ini memiliki alam pegunungan yang indah dan sejuk.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009