Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Babel, akan memberdayakan pengurus rukun tetangga dan rukun wilayah (RT/RW) melakukan pendampingan terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing karena tempat di wisma karantina sudah terbatas.
"Daya tampung Wisma Karantina terbatas, ada rencana warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan tidak tertampung di Wisma Karantina akan diarahkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat M. Soleh di Mentok, Selasa.
Hal ini dilakukan Pemkab Bangka Barat sebagai salah satu alternatif upaya penanggulangan jika ke depan kasus penyebaran COVID-19 di daerah itu semakin meningkat.
"Kami akan mengatur regulasi tersebut jika perlu memberdayakan para pengurus RT/RW dalam melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap para pasien isolasi mandiri," katanya.
Baca juga: Sebanyak 183 pasien COVID-19 di Bangka Barat dinyatakan sembuh
Baca juga: Sampel melonjak, hasil usap Bangka Barat paling cepat 4 hari
Dalam pemberdayaan itu, para pengurus RT/RW akan melakukan pengawasan aktivitas warga isolasi mandiri dan membantu menyalurkan kebutuhan logistik dan kebutuhan sehari-hari selama warga menjalani masa karantina.
Hal ini telah disampaikan dalam pertemuan bersama Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat yang dihadiri Kepala Satpol PP, Kepala BKPSDMD, Komandan Pos Angkatan Laut Mentok, Dinas Kesehatan, RSUD Sejiran Setason dan Puskesmas Mentok.
Dalam pertemuan itu, Soleh mengatakan dengan semakin meluasnya penyebaran virus corona jenis baru di Bangka Barat, semua pihak perlu segera mengambil langkah cepat dalam melakukan berbagai upaya penanggulangan.
"Saat ini, Wisma Karantina Pemkab Bangka Barat tersedia 14 kamar dan perlu segera disiapkan langkah alternatif, meskipun kita berharap kasus tidak terus bertambah," katanya.
Terkait kekurangan fasilitas Wisma Karantina, Sekretaris Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama mengatakan sudah melakukan survei ke lapangan lokasi-lokasi yang memenuhi syarat dijadikan alternatif wisma karantina.
"Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan PT Timah Tbk dan mereka siap membantu berbagai upaya yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus," kata Sidharta.
Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Sejiran Setason mengatakan perlunya menyediakan wisma karantina di luar Kecamatan Mentok sebagai salah satu solusi adanya keterbatasan kamar di Wisma Karantina Pemkab Bangka Barat saat ini.
"Ada baiknya disediakan wisma karantina di luar Mentok, misalnya kawasan perkebunan sawit yang jauh dari aktivitas masyarakat sekitar, atau bisa juga di kecamatan menyesuaikan kluster agar pasien tidak terlalu jauh datang ke wisma yang ada sekarang," katanya.*
Baca juga: Satgas perpanjang kebijakan tes antigen di Pelabuhan Tanjungkalian
Baca juga: Sebanyak 127 pasien COVID-19 di Bangka Barat dinyatakan sembuh
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021