Terutama pada aspek kesehatan, tranportasi infrastruktur dan lainnya sehingga perlu dilakukan perpanjangan
Mamuju (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Bencana Gempa Bumi Sulawesi Barat M Natsir menyatakan penanganan pengungsi korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene sudah berjalan dengan baik.
"Pak Gubernur telah melakukan rapat dengan para camat, lurah dan kepala desa untuk memastikan apakah penyaluran kebutuhan pokok ini sudah berjalan dengan baik, terus bagaimana pemenuhan logistik ke daerah-daerah pengungsi serta pencarian dan evakuasi para korban gempa," ujar Natsir kepada wartawan di Mamuju, Senin.
Baca juga: Ribuan pengungsi Mamuju belum mau pulang
"Nanti, data ini akan mempercepat penanganan pengungsi di masing-masing wilayah," tambahnya.
Ia membenarkan, sampai saat ini masih ada enam desa di Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene yang terisolir.
Namun, ia memastikan penyaluran bantuan kepada warga yang terisolir tetap bisa dilakukan.
Baca juga: Dinkes Sulbar kecewa banyak pengungsi tolak rapid tes COVID-19
Terkait perpanjangan masa tanggap darurat, Natsir menyebut bahwa hal itu dilakukan karena masih ada permasalahan pengungsi yang harus ditangani secara terpadu.
"Ini berdasarkan hasil pemantauan BNPB bahwa tanggap darurat akan dilakukan perpanjangan karena masih ada permasalahan-permasalahan pengungsi yang perlu ditangani dengan baik dan secara terpadu," kata Natsir.
Baca juga: 89.624 warga Mamuju dan Majene masih mengungsi
"Terutama pada aspek kesehatan, tranportasi infrastruktur dan lainnya sehingga perlu dilakukan perpanjangan," tambahnya.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melalui Surat Nomor 001/Darurat-SB/I/2021 menetapkan status tanggap darurat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang melanda wilayah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju sejak 15-28 Januari 2021.
Tanggap darurat gempa Majene dan Mamuju itu lanjut Natsir, diperpanjang dua pekan ke depan dengan status tanggap darurat menuju pemulihan.
Berdasarkan data Satgas Gempa Bumi Sulbar hingga Senin, jumlah korban meninggal akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Mamuju dan Majene bertambah menjadi 92 orang, dengan rincian sebanyak 81 orang di Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene serta tiga orang dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dalam pencarian.
Gempa tersebut juga menyebabkan 3.369 orang luka-luka, sebanyak 426 diantaranya mengalami luka berat, 240 orang luka sedang dan 2.703 luka ringan.
Sedangkan, jumlah pengungsi akibat gempa mencapai 92.499 orang dengan rincian di Kabupaten Mamuju sebanyak 59.005 orang yang tersebar di 229 titik, di Kabupaten Majene sebanyak 28.269 pengungsi pada 20 titik pengungsian serta 5.225 pengungsi yang tersebar 117 titik pengungsian di Kabupaten Polewali Mandar.
Total kerugian akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene tersebut diperkirakan mencapai Rp206,4 miliar.
Pewarta: Amirullah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021