Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paniai menyebutkan kebutuhan bantuan bahan pokok bagi warga terdampak banjir bandang di Kampung Uwibutu Distrik Paniai Timur mencapai Rp1.080.000.000,-.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Paniai Dedanus Muyapa kepada Antara di Jayapura, Senin, mengatakan kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi adalah pemenuhan kebutuhan dasar logistik bagi 211 Kepala Keluarga (KK) di pengungsian mandiri.
"Selain kebutuhan dasar logistik, kebutuhan mendesak lainnya harus dipenuhi adalah lokasi pengungsian yang lebih nyaman pada masa pandemi COVID-19," katanya.
Menurut Dedanus, selain itu setelah bencana, upaya penanganan yang dilakukan bersama komponen masyarakat pertama melaksanakan evakuasi ke lokasi pengungsian, yakni rumah warga lainnya yang aman dari ancaman banjir.
Baca juga: BBMKG Jayapura sebut kondisi tanah labil picu banjir bandang Paniai
Baca juga: TNI bantu evakuasi warga korban banjir lumpur Kampung Uwibutu Paniai
"Lalu kami juga telah melaporkan kondisi terkini kepada Bupati Paniai dan Pemprov Papua melalui Pusdalops Penanggulangan Bencana Provinsi Papua serta mempersiapkan segala sesuatu jika perlu ditetapkan status tanggap darurat bencana banjir," ujarnya.
Dia menjelaskan banjir bandang yang terjadi pada Selasa (19/1) sekitar pukul 19.21 WIT di Kampung Uwibutu, Distrik Paniai Timur, itu diawali dengan turunnya hujan intensitas tinggi yakni 84,59 mm per hari selama kurang lebih enam jam.
"Hujan ini mengakibatkan Sungai Tuniyai Dide mengalami longsor dan banjir bandang dan warga yang terdampak mencapai 211 KK," katanya lagi.
Dia menambahkan akibat banjir bandang ini kerusakan beberapa fasilitas seperti rumah ibadah, Kantor Desa Uwibutu, rumah jabatan kepala daerah, lima unit ruang kelas dan gedung kantor SD Yapis Uwibutu, 30 unit rumah warga, 15 unit kios atau tempat jualan, 40 petak atau delapan hektar lahan kebun dan 56 ekor hewan ternak berupa babi serta 14 buah kandang ternak.*
Baca juga: 12.000-an korban banjir Paniai terancam kelaparan dan malaria
Baca juga: Paniai bangun danau buatan
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021