"Sudah dilaporkan secara berjenjang ke Pemerintah Provinsi melalui Disdikbud Sulbar dan Satuan Tugas (Satgas) Pendidikan yang sudah dibentuk di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Kepala Disdikbud Majene Iskandar saat dihubungi ANTARA di Majene, Sabtu.
UPT tersebut, yakni Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (BPPAUD) dan Pendidkan Masyarakat (Dikmas) serta diusulkan melalui Lembaga Penjaminan Mutu dan Pendidkan (LPMP) Provinsi Sulbar.
"Tingkat kerusakan gedung sekolah tersebut meliputi rusak ringan, sedang, berat hingga roboh,"ujarnya.
Iskandar mengatakan jika gedung sekolah yang rusak ringan mengalami keretakan pada sebagian bangunan, gedung sekolah yang rusak sedang yaitu sebagian bangunan rubuh, sekolah yang rusak berat mengalami kerusakan pada seluruh gedung seperti retak dan roboh serta semua gedung di sejumlah sekolah rubuh.
Pihaknya melakukan pendataan gedung sekolah yang rusak sejak hari ke-3 pasca gempa hingga Kamis (21/1) dengan cara melibatkan pihak sekolah untuk melaporkan kondisi bangunan sekolahnya dan turun langsung ke lapangan.
Iskandar berharap gedung sekolah yang rusak hingga rubuh mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Lebih 100 satuan pendidikan rusak dampak gempa Sulbar
Baca juga: Sebanyak 103 satuan pendidikan rusak akibat gempa Sulbar
Baca juga: Disdikbud Sulbar: 59 sekolah di tiga kabupaten rusak terdampak gempa
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021