Aktris dan sutradara Italia itu salah satu yang pertama bicara mengenai kekerasan seksual di industri film, membantu mencetuskan gerakan #MeToo.
Dilansir AFP, pada 2017 dia mengungkapkan produser Harvey Weinstein telah memperkosanya pada 1997 ketika sang aktris berusia 21 tahun.
Dalam wawancara yang diterbitkan surat kabar Italia Corriele della Sera, Asia Argento mengungkapkan dia juga menjadi korban kekerasan Cohen pada 2002.
"Ini pertama kali saya bicara tentang Cohen. Dia membuat saya minum GHB, dia punya sebotol," katanya, merujuk kepada zat yang kerap disebut rape drugs, dipakai pelaku pemerkosaan untuk korbannya teler.
Baca juga: Anthony Bourdain bantu bongkar kasus Harvey Weinstein
Baca juga: Aktris Italia ini mengaku diperkosa Harvey Weinstein
"Dulu saya tidak tahu itu apa. Saya bangun pagi-pagi dalam keadaan tanpa busana di kasurnya," ungkap dia.
Argento mengatakan pelecehan itu terjadi ketika dia menjalani syuting film Cohen berjudul "xXx" yang juga dibintangi Vin Diesel dan Samuel L.Jackson.
Argento mengonfirmasi kepada AFP mengenai isi wawancara tersebut.
"Saya bisa mengonfirmasi itu semua benar," katanya dalam pesan singkat.
Juru bicara Cohen membantah tuduhan itu.
"Cohen membantah tuduhan Asia Argento tentang pelecehan, itu tidak benar," kata juru bicara dalam pernyataan kepada AFP.
"Ketika mereka bekerja sama, mereka punya hubungan kerja yang luar biasa dan Cohen menganggapnya sebagai teman, jadi klaim dari 2002 ini membingungkan, apalagi terkait apa yang sudah dilaporkan olehnya beberapa tahun terakhir."
Argento sendiri pernah dituduh melakukan pelecehan seksual. Pada 2018, aktor Jimmy Bennett mengatakan Argento melecehkannya di hotel California saat dia baru berusia 17 tahun, di sana usia dewasa adalah 18 tahun.
Awalnya Argento menyangkal pernah berhubungan seks dengan aktor muda itu, dia lalu menarik pernyataan itu, meski dia membantah versi Bennett.
Baca juga: Lynn Cohen aktris "Sex and the City" meninggal dunia
Baca juga: Sutradara "The Fast and The Furious" Rob Cohen dituduh lecehkan "Jane"
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021