"Polri memiliki sejumlah alasan mengapa pengiriman vaksin COVID-19 dilakukan dengan ketat. Salah satu alasannya karena vaksin itu beku dan hanya bisa bertahan pada suhu tertentu, jadi pengamanan saat vaksin didistribusikan kami lakukan secara ketat," kata Dansat Brimob Polda Bali Kombes Pol Ardiansyah Daulay dalam keterangan pers yang diterima di Denpasar, Bali, Jumat malam.
Ia mengatakan pengawalan ketat diperlukan supaya kendaraan pembawa vaksin COVID-19 bisa cepat sampai ke lokasi penyimpanan.
Baca juga: 18.163 nakes dan pelayan publik di Jakbar telah divaksin COVID-19
Baca juga: Freeport pesan 60 ribu vaksin Sinovac
Baca juga: Pfizer kurangi jatah pengiriman vaksin COVID-19 ke beberapa anggota EU
Selain itu, pengawalan dengan ketat ini bertujuan agar vaksin COVID-19 tidak rusak dalam perjalanan karena terganggu oleh suhu.
"Vaksin itu ditempatkan di dalam wadah tertentu atau freezer yang mempunyai suhu tertentu. Freezer tersebut mempunyai batas waktu untuk mencapai suhu tertentu. Maka diperlukan perlakuan yang berbeda. Jangan sampai vaksin rusak karena keterlambatan," jelasnya.
Vaksin tiba pada Jumat (22/01) pukul 10.00 Wita, dengan Pesawat Garuda Airline yang selanjutnya didistribusikan langsung ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Jalan Melati Denpasar, Bali.
Selanjutnya disimpan di ruang penyimpanan vaksin cold room Dinkes Provinsi Bali sebelum didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Bali.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan bahwa setelah kedatangan 25.320 vial vaksin ini, selanjutnya akan fokus untuk menyelesaikan vaksinasi di tiga kabupaten dengan jumlah kasus COVID-19 paling banyak yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar.
"Untuk sekarang kami menyelesaikan tiga kota/kabupaten ini dulu. Kalau sudah selesai, lalu mengarah ke enam kota/kabupaten yang lain," kata Kadiskes.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021