Keluarga kami belum terdata sebagai korban meninggal bernama Hasil yang berprofesi sebagai tukang kayuMamuju, Sulbar (ANTARA) - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Barat Busrang Riandi menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021 di Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro Kepulauan, Kabupaten Mamuju ada yang masih belum terdata.
"Keluarga kami belum terdata sebagai korban meninggal bernama Hasil yang berprofesi sebagai tukang kayu," kata Komisioner KPID Sulbar, Busrang Riandi di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, istri korban mengaku suaminya bernama Hasil tersebur belum terdata sebagai korban yang meninggal dalam peristiwa gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang telah mengguncang Mamuju.
Menurut dia, pemerintah mesti mendata korban meninggal di Mamuju dengan baik agar pemerintah dapat membantu korban di daerah itu.
Sementara itu, berdasarkan data BNPB total jumlah korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah mencapai 91 orang dan yang selamat dari reruntuhan bangunan mencapai 18 orang sementara dalam pencarian tiga orang.
Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.
Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah Kabupaten Mamuju dan dan 4.400 di Kabupaten Majene serta ribuan pemukiman dan fasilitas pemerintah rusak dan roboh.
Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.
Baca juga: Korban meninggal akibat gempa Sulbar bertambah menjadi 91 jiwa
Baca juga: PMI dirikan tenda pengungsian untuk korban gempa di Mamuju
Baca juga: TNI AL gunakan helikopter distribusi bantuan ke desa terpencil
Baca juga: BNPB minta pendataan rumah rusak pascagempa Sulbar segera diselesaikan
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021