"Satu tahun boleh, asal tidak ada alergi dingin atau alergi susu," kata Attila dalam bincang-bincang daring Paddle Pop, Jumat.
Baca juga: COVID-19 ditemukan di es krim, ini penjelasan ahli virus
Bila anak memiliki riwayat alergi susu atau alergi dingin, mengonsumsi es krim yang dingin dan mengandung susu bisa memicu alergi buah hati. Jika tidak memiliki alergi tersebut, orangtua dapat memberikan anak es krim tanpa merasa was-was.
Attila juga menjelaskan anggapan bahwa es krim adalah pemicu munculnya penyakit batuk, pilek serta flu. Menurut dia, anak yang berada dalam kondisi sehat akan baik-baik saja setelah menyantap es krim.
Dia mengingatkan orangtua serta pengasuh di lingkungan masing-masing untuk senantiasa memperhatikan kandungan gizi dari camilan atau jajanan yang diberikan kepada anak.
Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai Angka Kecukupan Gizi, dalam satu hari sebaiknya anak-anak dan orang dewasa membatasi konsumsi gula agar tidak lebih dari 50 gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen total energi. Untuk anak usia 7-9 tahun, asupan lemak jenuh yang disarankan per hari sekitar 18 gram.
Camilan untuk anak juga disarankan mengandung tidak lebih dari 20 persen kebutuhan energi harian atau sekitar 330 kalori untuk anak usia 7-9 tahun.
Unilever Indonesia memperkenalkan logo Cemilan Baik Untukmu yang disematkan di produknya, di mana semua es krim Paddle Pop dibuat dengan kandungan kalori tidak lebih dari 110kkal, 12 gram gula dan 3 gram lemak jenuh.
"Ini menjadi bagian dari komitmen Unilever terkait Pangan Masa Depan yang bertujuan membantu masyarakat mengubah pola makan yang lebih sehat & ramah lingkungan,” kata Foods & Refreshment Director Unilever Indonesia Hernie Raharja.
Baca juga: Jaga suasana hati dengan buah, sayur dan makanan kesukaan
Baca juga: Camilan segar siang hari, coba lima resep kreasi dari es krim
Baca juga: Es krim bisa membuat orang bahagia, ini sebabnya
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021