Kami tahu bahwa Kremlin takut akan demonstrasi massa. Kami tahu bahwa Kremlin tak pernah gagal dalam beberapa tahun belakangan ini untuk membelokkannya dengan berbagai cara jika demonstrasi itu begitu kuat,
Moskow (ANTARA) - Sebelum kembali ke Rusia, tokoh oposisi Alexei Navalny (44) dan para pendukungnya telah mengantisipasi akan adanya penangkapan dan mereka telah merencanakan aksi unjuk rasa berulang untuk mendesak Kremlin membebaskannya, demikian keterangan sekutu dekat Navalny.
Navalny, pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling menonjol, ditangkap pada Minggu (17/1), sehari setelah kepulangannya usai menjalani perawatan medis akibat peristiwa peracunan pada Agustus 2020 lalu.
Navalny, yang berprofesi sebagai pengacara dan kini ditahan di sebuah penjara di Moskow untuk menunggu hasil empat tuduhan hukum yang ia sebut semuanya dibuat-buat, menuding Putin memerintahkan upaya pembunuhan terhadap dirinya.
Putin membantah tuduhan tersebut dan balik menuding Navalny sebagai bagian dari kampanye tipu daya yang disokong Amerika Serikat untuk menyudutkannya.
Leonid Volkov, sekutu dekat Navalny, mengatakan bahwa rencana pihak oposisi, selain aksi unjuk rasa pada Sabtu (23/1) esok, juga termasuk publikasi video investigasi terhadap Putin dan para sekutunya, seperti yang dilakukan Selasa (19/1) lalu mengenai istana mewah yang dituduhkan sebagai milik Putin--dan telah dibantah pemerintah.
"Kami tahu bahwa Kremlin takut akan demonstrasi massa. Kami tahu bahwa Kremlin tak pernah gagal dalam beberapa tahun belakangan ini untuk membelokkannya dengan berbagai cara jika demonstrasi itu begitu kuat," kata Volkov.
Dua narasumber yang dekat dengan pihak Kremlin mengatakan mereka yakin bahwa Navalny menjadi ancaman dan bahwa ia mungkin harus tetap berada di penjara bahkan jika terdapat aksi protes panjang untuk mendukungnya.
Pihak Kremlin sendiri belum memberikan komentar mereka.
Pada 2013, Navalny dihukum penjara selama lima tahun, namun kemudian dia dibebaskan bersyarat setelah adanya aksi protes massa di dekat Kremlin.
"Kami berhasil melakukannya di masa lalu, dan harusnya dapat pula melakukannya sekarang. Yang terpenting adalah tidak boleh merasa takut," kata Volkov, dalam video untuk pendukungnya yang diunggah di YouTube, Kamis (21/1).
Baca juga: Menlu Jerman tuntut Navalny segera dibebaskan
Baca juga: Kantor HAM PBB minta Rusia segera bebaskan Navalny
Sumber: Reuters
Penerjemah: Suwanti
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021