masih adanya pasien yang tidak jujur saat dimintakan keterangan

Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pasien positif COVID-19 berdasarkan data Jumat (22/1) pukul 12.00 Wita, kembali bertambah 24 orang sehingga pasien COVID-19 yang masih dirawat menjadi 182 orang.

Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat, mengatakan dengan adanya tambahan tersebut, maka total kasus positif COVID-19 secara kumulatif di Mataram menjadi 1.631 orang.

"Sedangkan, pasien yang dinyatakan sembuh 1.346 orang dan 103 orang meninggal dunia," katanya.

Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, mengatakan, tambahan pasien COVID-19 yang cukup signifikan tersebut masih merupakan klaster perkantoran dan pelaku perjalanan keluar daerah.

"Jika dua hari lalu, terjadi tingkat kesembuhan yang signifikan hingga mencapai 48 orang, maka dua hari ini terjadi tambahan signifikan dengan jumlah masing-masing 24 kasus baru. Jadi dua hari ini terjadi tambahan kasus 48 orang," katanya.

Baca juga: 5.300 guru di Mataram siap tes cepat COVID-19

Baca juga: Sebanyak 1.100 pegawai RSUD Mataram diusulkan untuk divaksin COVID-19

Dengan melihat data itu, katanya, perkembangan kasus COVID-19 di daerah ini sangat fluktuatif dan dinamis. Pasalnya, penyakit COVID-19 ini merupakan penyakit baru, bahkan negara-negara maju lainnya belum punya pengalaman dalam menangani dan mengelola pandemi COVID-19.

"Dinamika terhadap data dan pola penanganan juga sangat dinamis sehingga wajar jika saat ini ada sekitar 44 persen kasus COVID-19 yang sumber penularannya belum diketahui," katanya.

Menurut dia apabila sumber penularannya belum diketahui hal itu sangat berpengaruh terhadap upaya Satgas COVID-19, dalam memutus mata rantai penyebaran melalui penelusuran kontak.

"Sekitar 44 persen kasus COVID-19 yang sumber penularannya belum diketahui itu bisa jadi juga karena masih adanya pasien yang tidak jujur saat dimintakan keterangan," ujarnya.

Terkait dengan itu Satgas COVID-19 Kota Mataram telah sepakat menambah upaya pencegahan COVID-19 melalui gerakan 3M menjadi 5M. Selain, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, harus juga dilakukan mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.

"Jadi upaya pencegahan dengan 3M dinilai tidak cukup, karena itu ditambah menjadi 5M. Harapan kita, masyarakat bisa kooperatif dukung pemerintah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram canangkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Baca juga: Pemprov mulai distribusikan vaksin COVID-19 ke Mataram dan Lobar

Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021