semua orang tua mengerti bahwa proses PJJ ini sangat sulit
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan tugas pemerintah untuk mengakselerasi pembelajaran terutama pada saat pandemi COVID-19.
“Untuk daerah yang sulit melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ), maka harus masuk dan melakukan pembelajaran tatap muka. Itu adalah satu-satunya solusi agar anak-anak kita yang sulit melakukan PJJ tidak tertinggal,” ujar Nadiem dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (22/2).
Hal itu dilakukan agar siswa yang berada di daerah yang sulit mengakses PJJ, tidak kehilangan kesempatan dalam belajar, terutama pada saat pandemi COVID-19.
“Jadi benar-benar tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk membantu akselerasi pembelajaran, terutama di sekolah yang paling sulit melakukan pembelajaran daring,” tambah dia.
Baca juga: Nadiem dorong daerah 3T untuk lakukan pembelajaran tatap muka
Kemendikbud mendampingi Pemda di wilayah 3T yang lambat dalam membuka sekolah. Nadiem menjelaskan pihaknya akan memfasilitasi Pemda dalam melakukan pembukaan sekolah tersebut.
Akan tetapi, dia mengakui kehilangan pembelajaran merupakan suatu hal yang sulit dihindari terutama pada saat pandemi COVID-19.
“Semua guru dan semua orang tua mengerti bahwa proses PJJ ini sangat sulit dan menimbulkan banyak sekali skenario situasi yang kurang optimal. Walaupun di sisi lain banyak keuntungan karena sekarang orang tua juga lebih banyak terlibat, tapi ini adalah suatu hal yang riil dan saat ini kita belum bisa mengukur berapa kuantitas kehilangan pembelajarannya,” terang dia.
Dia berharap melalui Asesmen Nasional (AN) yang akan diselenggarakan pada September 2021 mendatang, dapat mengetahui kondisi pendidikan. Hasil AN itu pula yang digunakan untuk mengambil kebijakan dan penganggaran.
“Tahun depan, kita akan bisa melihat apakah tren kehilangan pembelajaran tersebut meningkat atau menurun,” jelas Mendikbud.
Baca juga: Disdikpora DIY tunjuk 10 sekolah percontohan pembelajaran tatap muka
Nadiem menambahkan Kemendikbud sudah melakukan sejumlah upaya agar pembelajaran dapat dilakukan secara optimal pada masa pandemi, mulai relaksasi dana BOS, pemberian kuota internet, dan dana BOS dapat digunakan untuk membeli gawai.
Begitu juga modul pembelajaran diluncurkan, juga termasuk kurikulum darurat, melakukan sejumlah pelatihan pembelajaran daring. Nadiem menegaskan bahwa hal itu merupakan upaya mitigasi meskipun pada kenyataannya belum berjalan seoptimal tatap muka.
“Jadi tolong bagi Pemda yang sulit melakukan PJJ, harap segera dilakukan pembukaan sekolah dan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” imbuh dia.
Baca juga: Tiga daerah di Riau mulai belajar tatap muka terbatas saat pandemi
Baca juga: Mendikbud: 15 persen sekolah selenggarakan pembelajaran tatap muka
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021