tidak usah terlena dan takut, tapi tetap waspada
Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar mengimbau masyarakat Kabupaten Mamuju dan Majene untuk dapat kembali ke rumah masing-masing pascabencana gempa bumi pada 15 Januari 2021 lalu.
“Besok, (Sabtu, 23/1), saya akan panggil camat, lurah dan kepala desa untuk meminta mereka mengimbau warga agar kembali ke rumah masing-masing, kalau rumah mereka tidak rusak,” kata Ali saat rapat bersama unsur pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene di kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Jumat.
Ali menyatakan tidak ada yang perlu ditakutkan masyarakat, karena situasi sudah kembali aman. Selain itu, tidak perlu ketakutan dengan isu-isu jika ada gempa yang lebih besar serta tsunami di wilayah Sulbar.
“Saya rasa kita harus semangat, tidak usah terlena dan takut, tapi tetap waspada,” harap Gubernur Ali.
Baca juga: Gubernur Sulbar minta toko di Mamuju segera buka
Baca juga: Dinkes Sulbar maksimalkan posko kesehatan layani pengungsi
Salah seorang warga di pengungsian stadion Manakarra, Lena mengatakan dirinya tetap bertahan di pengungsian, karena takut masih ada gempa susulan. Dia mengungkapkan kondisi rumahnya yang rusak, sangat rawan untuk ditinggali kembali.
“Tadi malam, kami merasakan lagi gempa susulan,” ujarnya.
Lena berharap agar pemerintah memperhatikan kondisi mereka di pengungsian, yang mulai terserang penyakit.
“Anak-anak kami mulai deman kalau malam hari. Semoga ada perhatian pemerintah,” harap Lena.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status penanganan bencana gempa bumi dengan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat sebagai tanggap darurat.
Penetapan status tanggap darurat itu dilakukan Gubernur Sulawesi Barat, HM Ali Baal Masdar melalui surat nomor 001/Darurat-SB/I/2021, sejak 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021.
Baca juga: Untuk kebutuhan penyintas gempa Sulbar, Sulteng bantu Rp700 juta
Baca juga: PMI sisir lokasi pengungsian di wilayah pegunungan Malunda Sulbar
Pewarta: Fauzi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021