Ada ketentuan pemilihan langsung ituMataram (ANTARA) - Penunjukan langsung proyek pengadaan benih padi inbrida di Kabupaten Sumbawa bernilai miliaran rupiah sudah sesuai aturan yang berlaku, kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Nusa Tenggara Barat (NTB) Husnul Fauzi.
"Ada ketentuan pemilihan langsung itu. Seleksinya melalui ULP (unit layanan pengadaan). Jadi benih bibit itu sudah sama dia (ULP) kalau dia Upsus (upaya khusus)," kata Husnul Fauzi menjelaskan, di Mataram, Kamis.
Karenanya, Husnul mengatakan bahwa penunjukan langsung proyek tersebut sudah melalui proses seleksi. Meskipun tidak dilaksanakan secara terbuka, namun calon rekanan sebelumnya sudah mengajukan dokumen penawaran.
Rekanan pelaksana proyek pengadaan benih padi inbrida tahun 2019 ini merupakan perusahaan berinisial CM yang berkantor di Kota Mataram. Rekanan ini melaksanakan dua paket proyek pengadaan dengan nilai masing-masing Rp4,8 miliar dan Rp3,8 miliar.
Anggaran pengadaannya bersumber dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI. Pengadaannya dilaksanakan melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB dengan anggaran dari APBN 2019.
Terkait dengan pelaksana proyek yang mendapat penunjukan langsung untuk dua paket pengadaan, Husnul tidak mempersoalkannya.
"Kalau dia direkomendasikan produsen, ada jaminan produsen dia layak, tidak masalah. Karena persyaratan boleh atau tidaknya itu ULP yang seleksi dulu," ujarnya pula.
Kemudian untuk penyelidikan yang dilakukan Kejaksaan Negeri Sumbawa terkait adanya dugaan penyelewengan dari dua paket pengadaan ini, Husnul mengaku belum mengetahuinya.
"Tidak ada laporan ke saya itu, makanya saya belum tahu," ujar dia.
Terkait dengan adanya penyelidikan kasus ini, Kajari Sumbawa Iwan Setiawan mengatakan bahwa pihak kejaksaan sedang melakukan pengumpulan bahan keterangan dan pengumpulan data.
Para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini, kata dia, sedang dimintai keterangan oleh pihak kejaksaan.
"Proses masih klarifikasi. Masih puldata (pengumpulan data), pulbaket (pengumpulan bahan keterangan)," kata Iwan.
Baca juga: Perkuat pertanian NTB, Mentan serahkan bantuan Rp120 miliar
Baca juga: NTB targetkan produksi padi 2,6 juta ton
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021