Jakarta (ANTARA) - Sandra Dewi awalnya mengira kulit bayi adalah kulit terbaik yang tak butuh perawatan apa pun, tapi anggapan itu buyar ketika anak keduanya, Mikhael, mengalami dermatitis atopik saat berusia dua bulan.
Ruam merah mudah muncul di kulit putranya yang sensitif, Sandra Dewi sempat meneteskan air mata setiap malam karena sedih melihat kondisi buah hatinya yang mengalami masalah kulit.
"Tadinya saya kira anak-anak tidak butuh perawatan kulit," ujar Sandra dalam bincang daring Momami Baby Care Virtual Launch, Kamis.
Baca juga: Kiat Sandra Dewi agar anak tak bosan di rumah saat "social distancing"
Awalnya dia sempat mengira masalah kulit anak disebabkan lingkungan yang kurang bersih. Padahal, Sandra adalah pencinta kebersihan yang selalu memastikan seisi rumahnya bebas dari debu.
Setelah berkonsultasi dengan dokter kulit, dia mengetahui bahwa putranya memiliki kulit sensitif yang diturunkan dari sang suami.
Pasangannya juga memiliki kulit sensitif, tapi menyiasatinya dengan berbagai perawatan seperti losion dan pelembap khusus untuk menghindari munculnya masalah kulit.
Sandra menuturkan, putranya yang punya kulit sensitif lebih mudah terkena iritasi ketika ada sisa kotoran yang menempel, seperti sisa makanan yang ada di sekitar mulut. Pada pemilik kulit normal, sisa makanan takkan menyebabkan masalah besar. Tapi buah hatinya bisa langsung mengalami ruam di kulit jika mengalami hal yang sama.
"Jaringan kulit sensitif itu enggak terlalu rapat, renggang, jadi ketika ada kotoran seperti sisa makanan, bisa langsung jadi ruam. Makanya harus dikasih pelindung untuk mencegah ruam," jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Armansjah Dara Sjahruddin menuturkan alasan kulit anak lebih sensitif ketimbang orang dewasa.
“Dibandingkan dengan kulit orang dewasa, kulit bayi memang cenderung tipis, hal ini yang menyebabkan kulit bayi lebih mudah mengeluarkan penguapan cairan dalam tubuh, hidrasi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa," kata dia.
"Kulit memiliki berbagai macam fungsi salah satunya merupakan pertahanan atau pelindung dari suhu udara maupun dari benda yang tersentuh ke tubuh kita. Karena kulit bayi belum tumbuh dengan sempurna, maka kecenderungan terjadi iritasi dan sensitif memang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.”
Mengingat kulit bayi yang masih terus berkembang dan cenderung lebih sensitif, pakar kulit ini menjelaskan seringkali terjadi kondisi kulit yang mengganggu seperti ruam popok, dermatitis atopik, dermatitis seboroik, pyoderma, keratosis piliaris hingga skabies.
Hal ini lumrah terjadi dan dapat diatasi dengan menjaga kebersihan bayi serta memberikan produk yang tepat yang menggunakan kandungan alami.
Baca juga: Kolaborasi Sandra Dewi dan Cynthia Tan di koleksi "Claire New Year"
Baca juga: Dehidrasi hingga radikal bebas, ini dia penyebab kulit wajah kusam
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021