Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Dua desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, masih terisolasi karena tanah longsor dan pepohonan menutup jalan utama mobilitas masyarakat di pedalaman.

"Distribusi logistik terus diupayakan melalui berbagai kelompok relawan dengan kendaraan trail dan jalan kaki," kata Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Berry Nahdian Forqan di Hulu Sungai Tengah, Kamis.

Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab, keduanya di Kecamatan Hantakan, merupakan desa yang hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki. Total jiwa yang terdampak banjir bandang dari kedua desa itu ada 493 orang.

Camat Hantakan Kartadipura menyampaikan Desa Hinas Kanan ditemukan tiga rumah rusak berat dihuni 12 jiwa, Desa Datar Ajab ada 114 rumah rusak berat dihuni 399 jiwa, rumah hilang 20 dihuni 82 jiwa.

Hari ini, lanjut dia, eskavator mini bantuan Kabupaten Barito Utara diganti, karena kondisi tanah longsor mengharuskan eskavator besar beroperasi.

Alat berat itu direncanakan tiba pada Kamis (21/1) ini dan langsung beroperasi diperkirakan satu pekan sampai Desa Datar Ajab.

Sementara itu, tim Peduli Masyarakat Pedalaman Meratus, komunitas pendaki Gerombolan Hijau, saat melakukan survei ditemukan tiga titik longsor dari arah Desa Hinas Kanan ke Datar Ajab.

Hingga saat ini bantuan logistik berupa bahan makanan dan obat-obatan untuk korban banjir terus berdatangan. Begitu pun bantuan tenaga relawan, baik perintis jalan atau pun pendaki yang rela berjalan kaki.

"Kita bantu semampu-mampunya sampai keadaan benar benar baik. Kami masih memerlukan logistik dan tenaga, khususnya para pendaki selama proses pemulihan pascabanjir bandang dan tanah longsor ini," ujar Kasman Susanto, koordinator posko.

Bagi relawan yang ingin membantu logistik bagi korban banjir direncanakan dengan berjalan kaki pada Jumat (22/1) dini hari, bisa menghubungi Evafrdaa (085754773813).

Pewarta: Imam Hanafi/muhammaf fauzi fadilah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021