Banjarmasin (ANTARA) - Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur di Kota Banjarmasin, ibu kota Kalimantan Selatan, memaksa sebagian warga mengungsi di Terminal Induk Km 6 Banjarmasin di Jalan Pramuka.
"Hari ini ada 477 jiwa dari 145 keluarga yang mengungsi di terminal," kata Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan H Rusdiansyah saat meninjau tempat pengungsian di Terminal Induk, Kamis.
Warga yang permukimannya kebanjiran sebagian menempati 103 blok toko yang ada di kompleks Terminal Induk Km 6 Banjarmasin.
Korban banjir yang tidak kebagian tempat di blok toko menempati lorong dan selasar di terminal angkutan antar-kota dalam provinsi dan antar-kota antar-provinsi itu.
Rusdi memastikan kebutuhan makan sehari-hari warga yang mengungsi di terminal terpenuhi karena sudah banyak bantuan yang mengalir untuk korban banjir.
Dalam tiga hari terakhir setiap hari 1.650 bungkus makanan siap santap dibagikan kepada korban banjir yang mengungsi.
"Jadi setiap jam makan tiba, sebanyak 550 bungkus nasi didistribusikan, baik oleh BPBD maupun Dinas Sosial atas perintah Pak Gubernur," kata Rusdi merujuk pada Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor.
Jalanan di kawasan Terminal Induk Km 6 Banjarmasin juga dikepung banjir, tergenang setinggi sekitar 50 cm. Namun kondisi permukiman warga ada yang lebih parah.
Hj Mujana, warga yang mengungsi di terminal, mengatakan bahwa tinggi genangan air di kompleks rumahnya sudah sekira pinggang orang dewasa.
"Kami mengungsi bersama enam orang anggota keluarga di terminal sejak hari Jumat (15/1), sewaktu ketinggian air satu meter lebih. Kebetulan rumah di Gang Tanjung Pura di belakang terminal," katanya.
Banjir yang meliputi wilayah Kota Banjarmasin belum juga surut meski hujan tidak lagi turun sejak Sabtu (16/1).
Kecamatan Banjarmasin Timur paling parah terdampak banjir. Permukiman penduduk dan jalan raya di wilayah itu tergenang banjir.
Baca juga:
100 ribu warga terdampak banjir di Banjarmasin
Sejumlah hotel di Banjarmasin dipenuhi warga yang terdampak banjir
Pewarta: Firman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021