Padahal sejalan dengan visi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang berfokus pada pembangunan SDM menuju Indonesia Maju, sepak bola ini bisa dijadikan salah satu wahana yang efektif untuk merajut nasionalisme bangsa ini.
Membangun mentalitas suporter
Seandainya tidak ada pandemi COVID-19, bisa dipastikan demam sepak bola sudah melanda masyarakat di seluruh negeri ini. Kompetisi yang bergulir dengan fair play dan menjunjung tinggi sportifitas olahraga menuju Piala Dunia U20 pada tahun ini merupakan momentum tepat guna merevolusi mental masyarakat penggila sepak bola di Indonesia yang jumlahnya pasti sangat besar.
Sayangnya semua angan itu sirna seketika bersamaan dengan hadirnya pandemi. FIFA telah resmi memutuskan penundaan Piala Dunia U20 2021 di Indonesia dan Piala Dunia U17 2021 di Peru. Turnamen akan dijadwal ulang pada tahun 2023.
Baca juga: FIFA batalkan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia
Baca juga: Piala Dunia U-20 ditunda, Kemendagri ingatkan pemda soal APBD
Baca juga: Piala Dunia U-20 mundur, Menko PMK yakin persiapan makin matang
Meski demikian, proyek besar membenahi dunia persepak-bolaan nasional tidak boleh surut ke belakang. Pembenahan organisasi, menciptakan model kompetisi yang sehat dan profesional hingga menyiapkan pelatih, para pemain serta wasit yang berkualitas dan menjunjung tinggi sportifitas, masih belum lengkap jika tidak diiringi dengan upaya merevolusi mental para penontonnya.
Tidak ada yang meragukan loyalitas suporter di Indonesia meski tim yang mereka dukung hanya berkompetisi pada level antar-kampung. Sayangnya fanatisme buta sebagian mereka sering kali justru memicu persoalan klasik vandalisme dan anarki atau tawur massal seusai pertandingan.
Tentu bukan hal mudah mengubah prilaku penggila sepak bola ini. Tapi setidaknya apabila sudah ada yang memulai bagaimana seharusnya tata kelola persepak-bolaan dilaksanakan oleh semua stakeholder mulai dari level kepala negara hingga jenjang-jenjang di bawahnya secara jujur bertanggungjawab dan semata-mata pula hanya demi memajukan cabang olahraga ini, bisa jadi perlahan tapi pasti prilaku positif akan menular hingga ke akar rumput. Who knows?
Baca juga: Direktur: LIB-PSSI rancang sanksi kehadiran suporter di stadion
Baca juga: Persija Jakarta minta suporter tak datang ke tempat latihan
Baca juga: Persita minta suporter tak datang ke stadion guna hindari sanksi
Baca juga: Liga Indonesia : Corona dan dagelan sepak bola kita
Copyright © ANTARA 2021