Pengungsi korban gempa di Sulbar tersebut direncanakan akan dipulangkan pada Kamis ,21 Januari 2021, menggunakan pesawat.
"Besok pagi kami siapkan pesawat. Nanti kami siapkan bus di sini, untuk antar ke bandara. Tidak usah ragu bapak ibu, semua biaya ditanggung Pemerintah Sulsel," kata Nurdin Abdullah saat meninjau pengungsi korban gempa Sulbar di Asrama Haji Makassar, Rabu.
Hampir semua pengungsi asal Jawa itu diketahui punya tempat tinggal di daerah asal, sehingga memulangkan mereka menjadi salah satu upaya yang ditempuh Gubernur Sulsel untuk mengurangi dan mengobati trauma dari gempa magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1) pekan lalu.
"Semua (biaya) atas tanggungan pemerintah provinsi. Jadi kalau mereka bisa kembali ke kampung bertemu dengan keluarga, mungkin trauma itu bisa terobati," kata Nurdin Abdullah.
Dinas Sosial Pemprov Sulsel mencatat ada 686 pengungsi yang telah datang ke Makassar. Sebagian besar dari pengungsibitu telah dijemput keluarganya di Makassar dan tersisa 107 orang yang ditampung di dua titik pengungsian.
Dinsos Sulsel menyiapkan dua tempat yang saat ini dipenuhi pengungs, yakni 84 orang di UPT Innang Matutu dan 28 lainnya di Asrama Haji Sudiang.
Ke-84 orang itu terdiri dari balita 11 orang, anak-anak 13 orang, remaja 17 orang dan dewasa 43 orang berada di UPT Innang Matutu, sedangkan di Asrama Haji Sudiang sebanyak 28 orang, terdiri dari bayi dua orang dan dewasa 26 orang.
"Sebanyak 107 pengungsi ini memang tidak memiliki keluarga di Makassar, sebab mereka merupakan perantau asal Jawa yang datang ke Sulbar untuk berdagang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel Gemala Faoza.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021