Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi meminta calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo serius dalam menangani kejahatan narkoba di Indonesia karena kondisinya yang sudah mengkhawatirkan.

Andi Rio Idris meminta Listyo Sigit selama menjadi Kapolri harus meningkatkan koordinasi dengan lintas kementerian/lembaga dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Baca juga: Komisi III setujui Listyo Sigit sebagai Kapolri

"Saya meminta beliau untuk fokus menyelesaikan persoalan narkoba yang harus ditangani secara serius," kata Andi Rio di sela-sela uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia menilai capaian Polri khususnya Bareskrim saat dipimpin Listyo sudah baik dalam upaya pemberantasan narkoba, itu dibuktikan dengan beberapa pengungkapan kasus kejahatan narkoba dengan jumlah tangkapan ratusan kilogram hingga satu ton lebih.

Kinerja yang sudah baik itu, menurut Andi Rio, harus terus ditingkatkan Kapolri yang baru dengan membuat langkah-langkah terobosan seperti meningkatkan infrastruktur dan peralatan dalam mencegah kejahatan narkoba.

Baca juga: Tiga fraksi berikan catatan dalam persetujuan calon Kapolri

"Sinergi Polri dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) juga harus ditingkatkan karena kejahatan narkoba ini sudah lintas kawasan sehingga butuh penanganan serta koordinasi yang lebih baik," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu juga meminta komitmen Listyo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kepolisian dalam menangani kejahatan narkoba.

Menurut dia, kemampuan penguasaan teknologi informasi menjadi titik tekan yang harus diperhatikan Listyo Sigit karena bandar-bandar narkoba sering memanfaatkan media sosial dan jaringan informasi lintas negara.

Baca juga: Komjen Listyo Sigit sampaikan 8 komitmen saat pimpin Polri

"Penguasaan teknologi informasi aparat Polri dalam menangani kejahatan narkoba menjadi poin utama karena peredaran narkoba bukan hanya lintas negara namun sudah lebih luas. Butuh keseriusan menangani persoalan tersebut," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021