Jakarta (ANTARA) - Samsung memfasilitasi pelatihan teknologi untuk 3.700 masyarakat Biak, Papua, yang terdiri dari anak-anak, orang tua, guru, komunitas, hingga aparat pemerintahan setempat untuk mengembangkan diri lewat pemanfaatan teknologi.
"Samsung Smart Learning Class (SSLC) dan kehadiran teknologi di tengah masyarakat Biak, kami yakini dapat berperan bagi tercapainya kesehatan, pendidikan, dan ekonomi," ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia melalui keterangannya, Rabu.
Baca juga: Samsung berencana jual semua ponsel tanpa charger
"Melalui pembangunan ekosistem berbasis pendidikan secara menyeluruh di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, SSLC bukan hanya membantu mengoptimalkan aktifitas pembelajaran jarak jauh yang masih berlangsung saat ini, namun sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat Papua meraih kehidupan yang lebih baik dengan meningkatkan pemahaman tentang teknologi," imbuhnya.
Menurut Samsung, pendidikan merupakan faktor penting untuk meningkatkan kualitas hidup, daya saing, keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di era globalisasi.
Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, perangkat atau jaringan informasi komunikasi, dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya di Papua, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi, masih menunjukkan angka terendah secara nasional dari skala 0 – 10, yaitu 3,33.
"Ke depannya kami berharap masyarakat dapat semakin menguasai TIK dasar yang diimbangi dengan menumbuhkembangkan kompetensi, dan semakin banyak inisiatif serupa yang menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan dan mengembangkan pendidikan di Papua," kata Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, S.T., M.Si.
Baca juga: Samsung andalkan Galaxy S21 dongkrak penjualan ponsel
Pembelajaran jarak jauh
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan tantangan tersendiri bagi para guru di Kabupaten Biak Numfor.
Dari hasil asesmen yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI), mitra Samsung untuk program SSLC Biak, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor kepada 35 sekolah, ditemukan fakta bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah minimnya kapasitas guru terhadap penguasaan TIK.
Samsung, melalui WVI, mengadakan pelatihan TIK dasar, guna meningkatkan kompetensi dan membantu guru dalam menerapkan PJJ secara optimal.
Berkolaborasi dengan DPPAD Provinsi Papua, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Papua, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor, Samsung beserta WVI berhasil merangkul 136 guru dari 66 sekolah, SD hingga SMA untuk mengikuti pelatihan.
Dilaksanakan pada akhir tahun 2020, pelatihan ini melibatkan 12 relawan dari beberapa komunitas penggiat pendidikan, dan dilakukan secara serentak di 5 lokasi. Salah satunya adalah fasilitas SSLC di SD YPK Waupnor.
Berbagai materi yang diberikan antara lain: cara menginstal dan menggunakan Telegram, membuat akun Google, menggunakan Google Form dan Google Meet, serta Google Classroom.
Selain pelatihan TIK dasar kepada guru-guru di Kabupaten Biak Numfor, pelatihan tentang pengoptimalan teknologi juga diberikan kepada para orang tua agar dapat mendampingi anak-anak mereka saat belajar di rumah, serta cara menggunakan email dan search engine secara efektif bagi aparat pemerintahan dan komunitas setempat.
Ruang dan fasilitas SSLC pun digunakan sebagai pusat belajar atau pelatihan bagi sekolah lain dan masyarakat.
Baca juga: Samsung rilis Galaxy S21, S21+ dan S21 Ultra dengan S Pen
Baca juga: Samsung luncurkan chip flagship Exynos 2100
Baca juga: Renault Samsung pangkas gaji para eksekutif karena "kondisi darurat"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021