Mamuju (ANTARA) - Separuh Kota Mamuju masih gelap gulita di malam hari akibat gangguan jaringan listrik oleh gempa magnitudo 6,2 yang melanda sejumlah wilayah di Kota Mamuju dan wilayah utara Kabupaten Majene.
Sejumlah petugas Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3 Sulawesi) PLN Regional Sulawesi masih berupaya memperbaiki gangguan jaringan listrik yang masih melanda wilayah bagian selatan Kota Mamuju, Selasa.
Separuh Kota Mamuju yang berada di bagian selatan masih padam. Wilayah yang listriknya padam dia terdapat di Kelurahan Karema dan Kelurahan Simboro sepanjang jalan Urip Sumoharjo kompleks BTN Graha Nusa.
"Kami terus bekerja dengan mengerahkan seluruh kekuatan agar listrik di Kota Mamuju dapat berfungsi," Uujar petugas UP3 Sulawesi.
Sementara itu warga mengatakan aktivitas kota Mamuju masih lumpuh total dan pada malam hari seperti kota mati karena listrik padam
"Di dalam kota sunyi, hanya ada petugas pemerintah yang melakukan penanganan pascagempa, belum ada aktivitas, masyarakat takut keluar dari tenda pengungsian dan masih berada di tempat terbuka di sejumlah lokasi ketinggian," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat takut gempa susulan dan takut tertimpa reruntuhan bangunan dan bencana stunami.
Sementara itu, korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah menjadi 84 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.
Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene serta ribuan permukiman dan fasilitas pemerintah rusak dan roboh.
Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total.
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021