Jakarta (ANTARA) - Pusat Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial RI memberikan kontribusi dalam penanganan bencana longsor di Sumedang, Jawa Barat, yang terjadi Sabtu (9/1) dengan korban 40 orang meninggal dunia, dengan mengaktifkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) di tempat pengungsian, sejak Senin (18/0).
"Korban yang mengalami kondisi cemas dan mungkin saja trauma, perlu penanganan secara psikologis," kata Kepala Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos) Hasim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Longsor di Sumedang, polisi dalami kesalahan pembangunan drainase
Hasim mengatakan, Tim LDP bertugas melakukan upaya pendekatan-pendekatan terhadap keluarga korban yang saat ini sedang mengalami syok, sedih dan kebingungan karena bencana yang menimpa mereka.
Tim LDP terdiri dari Penyuluh Sosial Masyarakat dan Fungsional Penyuluh Sosial yang juga dibantu para relawan.
"Saat ini, tim fokus pada pendampingan ke anak-anak, dengan menggunakan metode bermain dan belajar," Jelas Hasim.
Baca juga: Seluruh korban ditemukan, Tim SAR Longsor Sumedang tutup pencarian
Menurut dia dalam kondisi pascabencana, anak-anak tidak mengerti apa yang dihadapi. Untuk itu, kuncinya agar mereka tidak trauma adalah dengan menjaga rutinitas bagi anak-anak.
"Selain mendapat penanganan dan pemenuhan, anak juga harus mendapat aspek perlindungan," ujar Hasim.
Baca juga: Kemensos beri layanan psikososial bagi keluarga korban Sriwijaya Air
Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (9/1) malam pascahujan deras yang mengguyur lokasi tersebut dan mengakibatkan belasan rumah warga tertimbun tanah. Tercatat 40 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
Baca juga: Korban banjir di Sukabumi terima bantuan dan dukungan psikososial
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021