Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi semangat, dukungan, serta usaha tim gabungan dalam operasi pencarian korban, puing dan rekaman pilot di kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) sebagai bagian kotak hitam CVR pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
"Saya ucapkan terima kasih kepada semua tim gabungan, para penyelam dari TNI, Polri, Basarnas, dan relawan yang masih terus semangat melakukan upaya pencarian," kata Menhub Budi Karya Sumadi ketika meninjau base camp tim gabungan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Selasa.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambangi tim gabungan di Pulau Lancang sebagai base camp selama proses pencarian SJ-182.
Dalam kesempatan itu, Menhub memberikan semangat kepada tim gabungan pencarian dan pertolongan untuk terus berjuang menemukan jasad korban, serpihan pesawat, dan kotak hitam Cockpit Voice Recorder.
Di pulau itu, Menhub juga meninjau dapur umum yang menyediakan berbagai jenis makanan bagi petugas tim gabungan pencarian dan pertolongan baik dari TNI, Polri, Basarnas, Kemenhub, KNKT, dan relawan.
Menteri Budi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian korban maupun bagian badan pesawat SJ-182.
Ia menilai kolaborasi dan dukungan dalam upaya pencarian dilakukan dengan baik oleh tim gabungan dengan menerjunkan sejumlah kapal-kapal dari sejumlah instansi seperti dari Basarnas, TNI, Polri dan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.
Kapal itu antara lain Kapal SAR Wisnu Basarnas, Kapal TNI KRI Rigel, Kapal KPLP, kemudian KNP Trisula, KNP Alugara, KNP 448, KNP 348, KNP 355, KNP 054, KNP 5134 dan 12 RIB, Kapal Navigasi KN Edam, KN Enggano, Kapal BTKP, KN Mita Utama, dan lainnya.
Budi menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar secepatnya menemukan jasad para korban, serpihan pesawat, dan CVR sehingga dapat ditindaklanjuti tim KNKT untuk menjadi dasar membuat kebijakan keselamatan bagi penumpang transportasi udara.
Menhub juga mengapresiasi KNKT yang telah membuat base camp di Pulau Lancang sehingga upaya pencarian menjadi lebih produktif.
"Apa yang dilakukan KNKT dengan membuat base camp di Pulau Lancang baik sekali, karena jaraknya hanya beberapa mil dari lokasi kejadian. Bayangkan kalau harus dari Tanjung Priok, akan memakan waktu yang sangat lama," imbuh Menhub.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengucapkan terima kasih atas dukungan Menteri Perhubungan, TNI, Polri, Basarnas serta pihak lain dalam pencarian salah satu bagian kotak hitam yang belum ditemukan yakni CVR.
“KNKT akan terus melanjutkan upaya menemukan CVR, sehingga kami dapat memiliki data yang lengkap untuk mengungkap apa yang menjadi penyebab kecelakaan SJ-182," ujarnya.
Baca juga: Menhub: Hasil investigasi SJ 182 akan jadi dasar kebijakan keselamatan
Baca juga: Keluarga korban SJ 182 dipertemukan dengan otoritas terkait
Baca juga: Basarnas sebut cuaca buruk hambat operasi SAR SJ-182 hari ke-11
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021