Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan masyarakat Prof Hasbullah Thabrany menilai upaya dalam penanganan pandemi yang dilakukan bersamaan dengan upaya pemulihan ekonomi sudah tepat.
"Jadi boleh-boleh saja. Yang terpenting penerapan protokol kesehatan ditegakkan," kata Hasbullah melalui sambungan telepon dengan ANTARA di Jakarta, Selasa.
Di tengah pandemi yang dampaknya tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat, wabah COVID-19 yang ditularkan oleh virus SARS-CoV-2 itu juga telah melumpuhkan perekonomian nasional dan global.
Baca juga: Ahli Epidemiologi Unhas: Berpikir positif bisa tangkal virus corona
Baca juga: CORE: Penanganan kesehatan kunci dorong pemulihan ekonomi 2021
Ada sebagian masyarakat berpendapat bahwa upaya terbaik untuk segera menghentikan pandemi di Indonesia adalah dengan memprioritaskan upaya penanganan kesehatan ketimbang pemulihan ekonomi.
Namun, menurut Hasbullah, kedua upaya tersebut seharusnya tidak perlu dipertentangkan karena penanganan kesehatan yang diupayakan semestinya bisa dilakukan bersamaan dengan upaya untuk memulihkan perekonomian.
"Jadi jangan dikontroversikan bahwa ekonomi harus dikorbankan. Tidak. Boleh jalan (keduanya). Kesehatan jalan, ekonomi juga boleh jalan," katanya.
Yang terpenting dalam kedua upaya itu adalah bagaimana protokol kesehatan dapat ditegakkan sebagai solusi pasti penanggulangan wabah COVID-19.
"Jadi, sekali lagi masyarakat boleh keluar rumah, beraktivitas sejauh protokol 3M tetap dilakukan agar jangan sampai virus masuk ke dalam badan kita," katanya.
Protokol 3M yang dimaksud adalah dengan sering-sering mencuci tangan dengan sabun atau sabun penyanitasi tangan, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Selama protokol kesehatan itu ditegakkan, pencegahan penularan virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 dapat dilakukan dengan efektif.
Ia mengumpamakan upaya penanganan COVID-19 tersebut seperti halnya upaya pengendalian api dalam aktivitas sehari-hari masyarakat.
"Sama seperti kita tahu bahwa api itu bisa membuat kebakaran. Tetapi, masyarakat sehari-hari juga memakai api. Naik mobil memangnya enggak pakai api? Naik motor memang enggak pakai api? Tapi, api itu kan bisa kita kendalikan di dalam mesin yang sudah dijaga. Jadi tetap aman kita," paparnya.
Baca juga: Menko Luhut: Vaksinasi dimulai Rabu, dampaknya terlihat dalam 3 bulan
Baca juga: Ekonom: PSBB Jawa-Bali jadi faktor pendorong pemulihan ekonomi
Oleh karena itu, yang terpenting dalam upaya mencegah penularan COVID-19 adalah dengan mengendaliannya.
Hasbullah mengatakan saat ini risiko untuk tertular COVID-19 akan selalu ada, meski seseorang tetap di dalam rumah, mengingat telah banyak penularan dari klaster keluarga.
Untuk itu, setiap orang perlu berupaya agar setiap risiko tersebut dapat dikendalikan atau diminimalkan, yaitu dengan terus menerapkan protokol kesehatan.
Pewarta: Katriana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021