Ini sama (seperti di penjara), tetapi dengan Wifi
Jakarta (ANTARA) - Roberto Bautista Agut mengecam persyaratan karantina yang dilakukan pemerintah negara bagian Victoria untuk pemain tenis menjelang Australian Open bulan depan dan menyebut ditempatkan di sebuah hotel seperti berada di penjara.
Penumpang yang tiba dengan tiga penerbangan charter telah ditempatkan di karantina keras, termasuk lebih dari 70 pemain yang tidak bisa berlatih di luar kamar mereka selama 14 hari sebelum Grand Slam pertama tahun ini dimulai pada 8 Februari.
Sejumlah pemain top, termasuk petenis nomor satu dunia Novak Djokovic, mempertanyakan perlunya kewajiban karantina hotel, tetapi Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengatakan penting untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Empat lagi peserta Australian Open terinfeksi COVID-19
"Ini seperti (berada) di penjara," kata petenis nomor 13 dunia Bautista Agut kepada saluran televisi Israel Sport 5 seperti dikutip Reuters, Selasa.
"Ini sama (seperti di penjara), tetapi dengan Wifi. Orang-orang ini tidak tahu tenis dan tentang lapangan latihan dan ini benar-benar bencana.
"Kontrol atas semuanya bukanlah Tennis Australia, melainkan dengan pemerintah (dan pejabat kesehatan)."
Bautista Agut yang mencapai perempat final Australian Open 2019, mengatakan kondisi tersebut membuat para pemain menderita secara mental dan fisik.
"Ini sulit dan saya pikir kami harus bekerja keras secara mental dan bersabar," tambahnya.
Baca juga: Jelang Australian Open, pelatih petenis Andreescu positif COVID-19
Namun, semifinalis Wimbledon 2019 asal Ceko Barbora Strycova mendukung protokol kesehatan yang ketat dan mengaku akan menjalaninya.
"Saya berolahraga dua kali sehari, membaca beberapa buku, bermedia sosial dan menonton TV," katanya kepada SEN Breakfast.
"Saya tidak bisa mengeluh. Saya benar-benar harus melewatinya dan berusaha menjadi sepositif mungkin."
Baca juga: Madison Keys juga positiv COVID-19, absen di Australian Open
Baca juga: Positif COVID-19, Murray diragukan bisa tampil di Australian Open
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021