baik di laut maupun di darat, kita akan gerakkan budidaya termasuk udang dan sebagainya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa slogan KKP pada tahun 2021 adalah menggerakkan budidaya perikanan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan serta mendorong perputaran ekonomi bagi masyarakat.

"Tagline-nya Kementerian Kelautan dan Perikanan di 2021 kita akan menggerakkan budidaya perikanan. Kita pilih sub sektor ini sebagai salah satu prioritas kerja karena budidaya adalah kelestarian, kebersinambungan untuk generasi berikut," kata Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut dia, bila budidaya perikanan tidak digerakkan maka sumber daya perikanan ke depannya juga bakal berpotensi akan habis.

Trenggono memaparkan perikanan budidaya yang dikembangkan tidak hanya komoditas ikan air tawar tapi juga air payau, seperti udang vaname, kerapu, dan bawal.

"Untuk itu baik di laut maupun di darat, kita akan gerakkan budidaya termasuk udang dan sebagainya," tambahnya.

Ia berpendapat bahwa perikanan budidaya memiliki turunan ekonomi yang cukup banyak, seperti jual beli pakan, pembenihan hingga usaha pembesaran.

Dengan demikian, lanjut Trenggono, perputaran ekonomi yang dihasilkan pun besar dan menciptakan peluang lapangan kerja untuk masyarakat.

Rencananya, masih menurut dia, untuk pengembangan perikanan budidaya, KKP akan menggalakkan sinergi dengan lintas sektor, baik dengan kepala daerah, elemen masyarakat, instansi pemerintah lainnya, termasuk dengan perguruan tinggi.

Menteri Trenggono mengemukakan bahwa kerjasama dengan perguruan tinggi dinilainya sangat penting, khususnya untuk memperkuat riset dan inovasi teknologi di sektor kelautan perikanan.

Dengan memanfaatkan teknologi, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, maka jumlah produksi yang dihasilkan bisa lebih banyak, baik untuk komoditas perikanan dan juga pakan.

"Saya berharap pakan ini bisa dikembangkan antara pemerintah dan perguruan tinggi, sehingga potensi impor bahan baku pakan seperti tepung ikan, tepung kedelai dan tepung gandum tidak ada lagi," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyatakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono harus berani menampilkan kebijakan terobosan yang nyata.

"Belum terlihat upaya strategis yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan berkenaan dengan pemulihan marwah instansi maupun ikhtiar terobosan untuk menggiatkan kembali usaha perikanan di tengah pandemi," kata Abdul Halim.

Mengenai upaya Trenggono yang menyatakan ingin fokus kepada budidaya perikanan, Abdul Halim menyatakan bahwa fokus kepada budidaya perikanan telah lama dilakukan KKP.

Hal itu, ujar Abdul Halim disebabkan oleh tren di berbagai kawasan di dunia terkait meningkatnya produksi perikanan di sektor budidaya ketimbang sektor perikanan tangkap.

"Sudah sejak lama memang aquaculture (budidaya) menjadi fokus para Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya," kata Abdul Halim.

Baca juga: Pengamat: Menteri Kelautan harus berani tampilkan terobosan
Baca juga: KKP: Pembudidaya ikan merasakan nilai tambah ekonomi
Baca juga: Menteri Kelautan targetkan RI jadi produsen udang vaname terbesar

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021