"Hingga pukul 16.30 WIB tim gabungan pencarian belum menemukan korban," kata Koordinator Basarnas Pos Pasaman Zulfahmi di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan pihaknya sejak Ahad (17/1) sore, telah melakukan pencarian bersama tim Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD), Polri, TNI dan masyarakat sekitar.
Dari Basarnas sebanyak tujuh orang diturunkan menggunakan perahu karet, enam orang dari BPBD menggunakan speedboat dan TNI beserta masyarakat menggunakan speedboat milik masyarakat.
Baca juga: Seorang warga Ujung Gading Pasaman Barat diduga hilang diterkam buaya
Baca juga: Polisi tembak mati buaya telan bocah enam tahun
"Sebanyak tiga perahu yang terdiri dari satu perahu karet dan dua speedboat," katanya.
Pihaknya di hari kedua ini telah melakukan pencarian sekitar dua sampai tiga kilometer dari lokasi hilangnya korban.
"Dari pencarian sementara belum ada tanda-tanda mengarah ke korban. Belum ditemukan jasad korban maupun yang mengarah ke korban," ujarnya.
Ia menjelaskan korban memang diduga diterkam buaya saat mengambil wudhu bersama anaknya yang berumur empat tahun pada Ahad (17/1) sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat kejadian itu anaknya langsung melaporkan peristiwa itu ke istri korban. Namun, karena dianggap anak-anak dianggap seloroh saja dan ibunya terus bekerja di ladang.
"Namun, setelah sekian lama korban tidak muncul baru informasi dari anak itu dipercaya dan dilaporkan ke masyarakat lain," katanya.*
Baca juga: Balita malang ini diseret buaya penghuni danau buatan
Baca juga: Tersangka pencuri di Florida tewas dimakan buaya
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021