Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Inovasi dan Riset Nasional Bambang Brodjonegoro menyakan keinginannya untuk meningkatkan anggaran dan kualitas belanja penelitian dan pengembangan guna mendorong hilirisasi hasil riset.
"Sasaran pokok yang kita kejar adalah tercipta ekosistem inovasi yang bisa mendorong hilirisasi hasil riset yang jadi harapan kita semua," kata Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR yang diikuti melalui siaran langsung akun Youtube Komisi VII DPR RI Channel di Jakarta, Senin.
Baca juga: Kemristek dorong peneliti buat alat skrining COVID-19 murah dan nyaman
Bambang mengatakan peningkatan anggaran dan kualitas belanja penelitian dan pengembangan akan melahirkan kapabilitas ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia yang bisa berkontribusi langsung pada perekonomian.
Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga didorong untuk mengubah paradigma ekonomi Indonesia yang masih berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi yang berbasis inovasi.
"Arah kebijakan dan strategi nasional akan berfokus pada peningkatan akselerasi ekosistem riset dan inovasi serta peningkatan jumlah dan kualitas belanja penelitian dan pengembangan," tuturnya.
Untuk mewujudkan ekosistem riset dan inovasi, Bambang mengatakan pendekatan tripelheliks menjadi kunci, yaitu pemerintah, peneliti atau akademisi, serta dunia usaha.
Menurut Bambang, tugas pemerintah adalah menjadi fasilitator yang berusaha mendekatkan para peneliti dan hasil penelitiannya dengan dunia industri. "Harapan kita semua, hilirisasi hasil riset bisa terjadi," ujarnya.
Baca juga: Kemristek mendukung penelitian "post marketing" GeNose
Baca juga: Menristek: Bumikan riset dan inovasi demi tingkatkan ekonomi Indonesia
Baca juga: Menteri dorong universitas lahirkan inovasi bagi kesejahteraan negeri
Prioritas riset dan inovasi yang akan didorong adalah yang bisa langsung bermanfaat bagi masyarakat dengan fokus pada inovasi teknologi tepat guna, inovasi yang bisa memberikan nilai tambah pada komersialisasi sumber daya alam, serta inovasi yang mendorong substitusi impor menjadi produk lokal.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021