Makassar (ANTARA) - PT Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi 6,2 magnitudo di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Pemimpin PT Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar Zulfan Adam di Makassar, Senin, mengatakan, gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo itu membawa duka dan trauma mendalam bagi warga di Sulbar dan mengulurkan tangan bantuan merupakan salah satu upaya meringankan beban mereka.

Baca juga: Saatnya Sulteng bantu pemulihan penyintas gempa Sulbar

"Dengan bersama-sama kita mengulurkan tangan bantuan untuk saudara-saudara kita di Sulbar, insyaallah beban mereka sedikit teratasi," ujarnya.

Bantuan kebutuhan pokok yang disalurkan PT Pegadaian Kanwil VI Makassar itu melalui program Bina Lingkungan. Bantuan kemudian disalurkan langsung ke titik-titik pengungsian yang tersebar di dua kabupaten dan kota tersebut.

Baca juga: TNI AL distribusikan bantuan untuk warga Pulau Karampuang Sulbar

Adapun paket bantuan yang diberikan yakni, 110 sak beras berukuran lima kilogram, 30 sak beras berukuran 10 kg, 60 dus mie instan, 100 makanan kaleng, 133 roti, 21 lembar selimut berukuran 150 centimeter, 20 lembar tikar berukuran besar dan 10 lembar tikar berukuran kecil.

Selain paket kebutuhan pokok, pihaknya juga menyalurkan kebutuhan lainnya seperti obat-obatan dan keperluan lainnya untuk bayi.

Baca juga: BNPB salurkan bantuan gempa Sulawesi Barat gunakan helikopter

Zulfan Adam mengatakan, bahwa penyaluran bantuan ke daerah terdampak merupakan prioritas sejak gempa bumi terjadi.

"Hari ini tim dari Pegadaian Kanwil VI Makassar sudah sampai di Mamuju setelah sebelumnya menyerahkan bantuan di Majene. Ini adalah salah satu bentuk dukungan kami kepada korban bencana gempa bumi, untuk memastikan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini," katanya.

Selain itu, bencana gempa bumi di Sulawesi Barat juga menyebabkan Kantor Cabang Pegadaian di Mamuju mengalami kerusakan. Sementara itu, enam outlet lain masih berstatus tutup sementara menunggu situasi yang lebih kondusif.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021