Ternate (ANTARA) - Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba menginstruksikan seluruh bupati/wali kota di provinsi itu untuk menyiagakan personelnya guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, menyusul adanya hujan deras disertai angin kencang dalam sepekan terakhir.
"Bencana alam yang datang, bisa malam hari atau siang hari secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan masyarakat. Saya minta perhatian bupati/wali kota se-Provinsi Malut untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di wilayah masing-masing," katanya menanggapi berbagai bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Indonesia di Ternate, Senin.
Baca juga: Diterjang banjir, PLN pulihkan sistem kelistrikan di Halmahera Utara
Dia menyebut untuk beberapa hari ke depan, harus selalu waspada dengan curah hujan deras disertai angin kencang yang diprediksi akan melanda beberapa daerah di Malut.
Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh pihak perlu ikhtiar, terutama bagi masyarakat yang dekat dengan sungai serta daerah ketinggian yang dapat terjadi banjir dan tanah longsor.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana alam guna menekan jumlah korban dan kerugian.
Gubernur mengaku beberapa daerah di Malut juga tertimpa musibah banjir, seperti lima desa di Halmahera Utara dan puluhan rumah di Halmahera Barat terendam air setinggi 1 meter lebih, sedangkan angin puting beliung merusak sejumlah rumah warga di Kepulauan Sula, meskipun belum dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,4 di barat laut Halmahera Barat-Malut
Baca juga: Longsor terjang lagi jalur Weda-Lelilef di Pulau Halmahera-Malut
Baca juga: Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 guncang Jailolo, Halmahera Barat
"Kami minta bupati/wali kota untuk terus memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana. Kita harus selalu berikhtiar dan siaga untuk mengambil langkah cepat serta menyiapkan tim, terutama di daerah berpotensi rawan bencana," tuturnya.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021