Sedangkan bantuan dari Pemkab Nunukan sendiri masih dalam proses karena masih menunggu status tanggap darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Ahad.
Ia mengatakan belum menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir kiriman dari negara tetangga itu karena BPBD setempat masih sibuk mengurusi korban kebakaran Inhutani. "Bantuan dari Pemkab Nunukan masih berproses karena masih menunggu status tanggap darurat dari BPBD dulu," ujarnya.
Baca juga: Ribuan warga Sembakung terdampak banjir kiriman dari Malaysia
Baca juga: Bupati Nunukan: Waspadai banjir kiriman dari Malaysia
Laura menyatakan korban banjir di Kecamatan Sembakung mencapai 2.700 jiwa saat ini mendapatkan bantuan dari perusahaan.
Banjir yang melanda kecamatan yang menjadi muara dari Sungai Pansiangan yang berhulu di Negeri Sabah, Malaysia, terjadi setiap tahun apabila musim hujan. Sejumlah desa yang berada di bantaran Sungai Sembakung ini menjadi langganan banjir dengan menenggelamkan permukiman penduduk dan fasilitas umum.
Meskipun sebagian warga telah direlokasi ke lokasi yang aman, tetapi sebagian besar tetap bertahan di bantaran sungai itu sehingga sulit terhindar dari genangan banjir.*
Baca juga: BPBD: Banjir rendam empat kecamatan di Nunukan
Baca juga: Banjir kiriman Malaysia di Sembakung telan korban
Pewarta: Rusman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021