Komoditas yang siap ekspor itu madu, sahang, kain tenun, kerajinan tangan,minyak atsiri, dan kayu lapis, tetapi masih terkendala lockdown Malaysia.

Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) - Bea Cukai Nanga Badau, Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menyatakan ada enam komoditas daerah tersebut siap diekspor ke Malaysia, namun masih terkendala lockdown di Malaysia.

"Komoditas yang siap ekspor itu madu, sahang, kain tenun, kerajinan tangan,minyak atsiri, dan kayu lapis, tetapi masih terkendala lockdown Malaysia," Kepala Bea Cukai Nanga Badau Wijang di Badau perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Kapuas Hulu, Minggu.

Disampaikan Wijang, komoditas itu bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat bahkan bisa menambah pendapatan daerah.

Baca juga: Nilai Ekspor Sumatera Selatan Desember 2020 naik 28,36 persen

Menurut dia, dalam menggali potensi daerah yang bisa diekspor, Bea Cukai Badau sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kapuas Hulu dan Pemkab Sintang.

"Sejumlah komoditas itu jika terus dikembangkan bisa menjadi pendapatan asli daerah (PAD) dan ekonomi masyarakat, hanya saja kita belum tahu kapan lockdown berakhir, begitu Malaysia sudah tidak lockdown, aktivitas ekspor langsung kita lakukan," ucap Wijang.

Baca juga: Bintan ekspor karet lempengan ke tiga negara senilai Rp13 miliar

Dia berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar pintu negara Indonesia-Malaysia bisa segera dibuka kembali.

"Semoga pandemi segera berakhir, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat kembali normal," kata Wijang.

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021