itu merupakan tanggung jawab yang melekat

Makassar (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) bersama The Association of Medical Doctor of Asia (AMDA) Indonesia mengirimkan 15 orang relawan terdiri dari dokter dan mahasiswa kedokteran.

Dekan Fakultas Kedokteran UMI Makassar Prof Dr Syarifuddin Wahid Sp.PA(K) di Makassar, Minggu, mengatakan, tim relawan yang dikirim ke lokasi bencana akan bergabung dengan relawan lainnya dan memaksimalkan pelayanan kepada para korban.

"Berdasarkan data dari BPBD ada ratusan warga yang mengalami luka berat dan luka ringan yang semuanya butuh bantuan medis," ujarnya.

Tim yang dikoordinir Ketua Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (UP3M) FK-UMI dr Armanto Makmun bersama AMDA-Indonesia akan langsung menyebar sesampainya di tujuan.

Adapun tenaga medis yang diberangkatkan, empat orang diantaranya dokter dan 11 mahasiswa kedokteran yang telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) standard dan melalui proses skrining berupa rapid antigen.

Baca juga: BAZNAS kirim tim medis ke lokasi gempa di Sulawesi Barat

Kegiatan Tim Relawan akan berlangsung satu pekan dan tim ini merupakan tim pertama dan sekaligus melakukan evaluasi terkait kebutuhan dan masalah yang terjadi di Mamuju.

Selanjutnya, akan jadi masukan sekaligus persiapan pemberangkatan tim selanjutnya yang akan dilepas pekan depan.

Selain tim medis yang terdiri dari dokter dan mahasiswa kedokteran, tim juga membawa bantuan yang diperuntukkan untuk warga Mamuju, Majene dan sekitarnya yang terdampak gempa berupa makanan, obat- obatan, pakaian serta APD.

Tim ini akan membentuk posko kesehatan bersama tim yang telah terbentuk di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh warga yang terdampak bencana gempa ini.

Baca juga: BNPB: Korban gempa Sulbar bertambah menjadi 56 orang

Dalam arahannya, Presiden AMDA-Indonesia, Prof dr Andi Husni Tanra memberikan semangat kepada para tim relawan yang akan berangkat ke lokasi bencana.

Ia mengatakan, kegiatan kemanusiaan ini merupakan panggilan hati dengan rasa ikhlas yang akan mendapatkan balasan yang luar biasa Allah SWT.

"Diharapkan, tetap menjaga kesehatan mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19. Patuhi protokol kesehatan," katanya.

Dekan FK-UMI, Prof dr Syarifuddin Wahid Sp.PA(K) menambahkan, membangun humanis, rasa kemanusiaan, panggilan jiwa untuk mengabdi, merupakan hal yang penting.

"Bagi kita, sebagai dokter itu merupakan tanggung jawab yang melekat dan diharapkan menjadikan musibah ini sebagai hikmah untuk kita semua," ucapnya.

Baca juga: Wagub Sulsel bersama gabungan organisasi salurkan bantuan ke Sulbar
Baca juga: PDUI Sulsel kerahkan 18 dokter bantu korban gempa Sulbar

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021