Jakarta (ANTARA) - Banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan 112.709 warga mengungsi, sedangkan 27.111 rumah terendam dan merenggut lima korban jiwa.
Kepala Pusat Pengendali Operasi BNPB, Bambang Surya Putra, dalam taklimat media di Jakarta, Sabtu, mengatakan BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai untuk Provinsi Kalsel sebesar Rp1 miliar, Kabupaten Banjar sebesar Rp500 juta, Kabupaten Tapin sebesar Rp500 juta, Kota Banjar Baru sebesar Rp500 juta, Kabupaten Tabalong sebesar Rp500 juta, Kabupaten Balangan sebesar Rp500 juta, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar Rp500 juta, dan Kota Tanah Laut sebesar Rp500 juta.
BNPB juga mendirikan lima tenda pengungsian, 100 tempat tidur, satu perahu lipat sepanjang 10 meter dengan mesin, pelampung, dan 100 makanan siap saji, serta makanan tambahan dan masker.
Banjir di Kalimantan Selatan terjadi di sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kota Banjar Baru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kota Tanah Laut.
Baca juga: Gubernur Kalsel terus berkomunikasi dengan Presiden laporkan banjir
Banjir di Kabupaten Banjar menyebabkan 51.362 jiwa mengungsi dan 14.791 rumah terendam. Banjir di Kabupaten Tapin menyebabkan 1.777 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 112 rumah terendam.
Banjir di Kota Banjar Baru menyebabkan 622 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 296 rumah terendam. Banjir di Kabupaten Tabalong menyebabkan 180 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 92 rumah terendam.
Banjir di Kabupaten Balangan menyebabkan 11.816 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 3.571 rumah terendam, sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyebabkan lima korban jiwa dan 11.200 warga mengungsi, serta 64.400 warga terdampak.
Banjir di Kota Tanah Laut menyebabkan 27.024 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 8.249 rumah terendam.
Baca juga: Panglima TNI tekankan pentingnya posko kesehatan dan dapur umum
Baca juga: Jalur ekonomi lintas provinsi di Kalsel lumpuh akibat banjir
Baca juga: Mensos instruksikan jajaran kirim bantuan banjir Kalimantan Selatan
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021