Jakarta (ANTARA) - Facebook tidak akan membiarkan orang membuat acara yang berlangsung "di dekat" Gedung Putih, gedung Capitol, AS, atau gedung DPR negara bagian saat Hari Pelantikan presiden terpilih, Joe Biden.
Langkah ini didasarkan pada persiapan Hari Pelantikan untuk mencegah platform tersebut digunakan sebagai media menggerakkan massa untuk kekerasan, seperti serangan pada 6 Januari di Capitol, AS.
Dikutip dari The Verge, Sabtu, Facebook juga melakukan "peninjauan sekunder" untuk semua acara terkait pelantikan dan akan menghapus acara yang melanggar aturan platform.
Baca juga: Pence berjanji hormati sejarah AS, pastikan pelantikan Biden aman
Baca juga: Lady Gaga nyanyikan lagu kebangsaan AS di pelantikan Biden-Harris
Facebook juga melanjutkan kebijakan yang memblokir halaman dan akun yang berbasis di luar AS untuk membuat acara yang berlokasi di AS. Kebijakan tersebut pertama kali diberlakukan untuk pemilihan presiden AS.
Perusahaan media sosial itu berada di bawah pengawasan karena mengizinkan unggahan yang mempromosikan kerusuhan 6 Januari untuk menyebar di Facebook dan Instagram, dan untuk iklan yang mempromosikan peralatan militer yang berjalan di samping konten yang berisi informasi pemilu yang salah dan seruan untuk kekerasan.
Meskipun COO Facebook Sheryl Sandberg meyakini kerusuhan itu "sebagian besar diatur pada platform yang tidak memiliki kemampuan kami untuk menghentikan kebencian," Facebook masih meningkatkan penegakan kebijakannya dan berupaya menghapus konten yang berpotensi berbahaya menjelang Hari Pelantikan.
Akun yang berulang kali melanggar kebijakan Facebook dapat dibatasi. Pembatasan tersebut mungkin termasuk diblokir dari membuat video langsung, acara, grup, atau halaman, menurut Facebook.
Facebook bukan satu-satunya platform yang mencoba mencegah pertemuan di Hari Pelantikan. Airbnb memblokir dan membatalkan semua reservasi di area metro DC selama pekan pelantikan dan memblokir orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan 6 Januari.
Setelah kerusuhan itu, banyak platform yang mengambil tindakan untuk mencoba dan mencegah orang mengorganisir massa.
Facebook, misalnya, sekarang memblokir frasa "stop the steal." Apple dan Google telah melarang aplikasi sosial Parler dari toko aplikasi mereka, dan Amazon telah menghentikan hosting Parler, yang secara efektif menendang platform tersebut dari internet.
Baca juga: WhatsApp: percakapan tetap dilindungi enkripsi
Baca juga: Pence akan hadiri pelantikan Biden, Trump tak akan hadir
Baca juga: Integrasi layanan WhatsApp versus era tanpa privasi
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021