Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara (Sumut) akibat gangguan Sirkulasi Eddy di Samudera Hindia bagian utara Aceh.
"Dalam tiga hari ke depan, kita perkirakan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir akibat adanya Eddy di Samudera Hindia bagian utara Aceh," terang Forecaster on Duty BBMKG Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah di Medan, Jumat.
Peristiwa hujan tersebut, ia melanjutkan, terutama di lereng timur, pantai timur, wilayah pengunungan, dan sebagian wilayah barat Sumut yang mayoritas pada sore, malam, dan dini hari dapat menyebabkan banjir dan longsor.
"Siang hari potensi hujan meliputi di Tapteng, Sibolga, Taput, Tapsel, Madina, Humbahas, Langkat, Deli Serdang, Medan, Binjai, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Sergai, Tebing Tinggi, Batubara, Asahan, Labuhanbatu, Toba, Simalungun, dan Samosir," katanya.
Baca juga: BMKG: Pelambatan angin di pesisir Sumur akibat sirkulasi siklonik
Sedangkan sore dan malam hari, menurut dia, hujan sedang hingga lebat berpotensi di Langkat, Binjai, Deli Serdang, Medan, Asahan, Serdang Bedagai, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Samosir, Taput, Humbahas, Madina, dan Tapteng.
Ia menerangkan, suhu udara pekan ini berkisar 17 hingga 32 derajat celsius dengan kelembapan 60 hingga 98 persen, dan angin berhembus dari timur laut menuju barat daya memiliki kecepatan 10 hingga 20 kilometer per jam.
"Untuk prakiraan gelombang laut di perairan meliputi utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh, Nias-Sibolga, dan Samudera Hindia barat Nias sedang 1,25 hingga 2,5 meter," terang Utami.
Baca juga: Hujan landa Sumut akibat Sirkulasi Eddy di Sumatera
Baca juga: BMKG: Hujan di Sumut akibat sirkulasi siklonik Samudera Hindia
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021