klaster keluarga semakin banyak

Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menilai, saat ini penguatan sinergi antar pihak sangat diperlukan untuk menghadapi makin banyaknya klaster keluarga di Ibu Kota.

DKI, kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Jumat, tengah melakukan penguatan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 tingkat RT dan RW sebagai inti utama untuk saling melengkapi dengan program dari pihak lainnya seperti Kampung Tangguh dari Polda Metro Jaya dalam menangani masalah COVID-19 secara komprehensif.

"Jadi, ada sinergi antar Pemprov bersama Forkopimda untuk penguatan karena semakin lama, klaster keluarga semakin banyak. Jadi, kami mulai dari keluarga yang harus betul-betul bagaimana, nanti kalau sekitarnya ada anggota keluarga yang terpapar COVID," katanya.

Selain penguatan satgas, lanjut Widyastuti, DKI akan terus menerus meningkatkan testing berkolaborasi dengan berbagai laboratorium untuk memberikan respons yang lebih cepat.

"Langkah ketiga yaitu penanganan. Ini adalah bagaimana, kita menyiapkan tempat tempat isolasi. Apakah itu isolasi di rumah sakit maupun isolasi melalui wisma hotel yang disiapkan pemerintah. Untuk DKI Jakarta sampai dengan sekarang punya 141 rumah sakit yang jadi rujukan," tuturnya.

Baca juga: Jaktim tingkatkan kewaspadaan penularan COVID-19 pada klaster keluarga

Lebih lanjut, Widyastuti mengingatkan masyarakat bahwa seberapa banyak pun jumlah rumah sakit yang dikembangkan, seberapa banyak pun jumlah tempat tidur akan percuma jika tidak semuanya taat kepada protokol kesehatan yang menjadi salah satu kunci memutus mata rantai virus tersebut.

"Tapi sekali lagi, sebanyak apa pun tentu kalau kedisiplinan terhadap prokes, nggak disiplin nanti akan menjadi sumber penularan baru. Tadi, saran dari pak gubernur, kita harus pastikan diri, kita untuk tidak tertular tapi juga kita pastikan bahwa diri kita tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," ucapnya.

Diketahui, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai Jumat ini sebanyak 220.434 kasus dengan jumlah kasus aktif sampai Jumat ini sebanyak 20.800 orang (yang masih dirawat/isolasi)

Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 195.924 dengan tingkat kesembuhan 88,9 persen dan total 3.710 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,9 persen.

Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,4 persen. WHO menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen.

Baca juga: Jakarta Barat imbau warga perketat prokes antisipasi klaster keluarga

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021