"Besok dikirim Rumah Sakit Terapung bersama tim medis yang memiliki beragam keahlian kesehatan,"...
Makassar (ANTARA) - Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar segera mengirimkan Rumah Sakit Terapung untuk mengobati korban pascagempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang berdampak pada dua daerah di Provinsi Sulawesi Barat.
"Besok dikirim Rumah Sakit Terapung bersama tim medis yang memiliki beragam keahlian kesehatan," ujar Komandam Lantamal VI, Laksanama Pertama TNI, Benny Sukardi di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Kapal Rumah Sakit yang dikirimkan ke lokasi bencana KRI Soeharso. Kapal ini dilengkapi peralatan medis yang lengkap, dan seusuai dengan kebutuhan lapangan.
"Kapal ini memang dirancang untuk menangani kondisi kedaruratan bencana alam serta membantu penyelamatan korban satunya gempa bumi," paparnya.
Pengiriman bantuan kapal rumah sakit TNI itu, guna membantu pengangan medis bagi korban luka-luka, mengingat kondisi Rumah Sakit Mitra Manakarra saat gempa mengalami kerusakan parah.
Baca juga: KRI Soeharso-990 dan pasukan dikerahkan bantu korban Gempa Mamuju
Baca juga: Pesawat TNI AU angkut bantuan logistik ke Mamuju
Selain itu, dampak gempa juga merusak jalur darat sehingga akses jalan menuju Kota Mamuju mengalami kerusakan akibat tertutup tanah longsor, dan tidak bisa ditembus kendaraan.
Data sementara dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021, korban meninggal dunia akibat gempa pada Jumat dini hari pukul 02.28 WITA di Provinsi Sulbar, sebanyak 34 orang.
Rinciannya 26 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene. Lokasi pengungsian terdapat di 10 titik pada Kabupaten Majene, masing-masing di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata.
Selanjutnya, di Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua, Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju tercatat ada lima titik pengungsian berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Jaringan listrik masih padam dan komunikasi selular belum sepenuhnnya stabil di dua kabupaten tersebut.
Baca juga: PMI taati protokol kesehatan bantu korban gempa Sulawesi Barat
Baca juga: Gempa Sulbar, ASDP tutup sementara Pelabuhan Mamuju
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021