Jangan hanya digiring dan diawasi
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta Pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap pihak mana pun yang menyelundup masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan hanya digiring dan diawasi, jika perlu ambil langkah seperti Bu Susi Pudjiastuti terhadap kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah Indonesia, tenggelamkan," kata Sukamta dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat, terkait laporan Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang telah mencegat kapal survei milik China di perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1) malam.
Pencegatan ini bermula karena adanya laporan keberadaan kapal mencurigakan yang berlayar di wilayah Selat Sunda.
Sukamta menyesalkan kejadian seperti itu terulang kembali, termasuk beberapa kali ditemukan penyusupan seaglider asing oleh nelayan, sehingga menunjukkan masih lemahnya sistem keamanan laut Indonesia.
"Untung ada banyak kapal yang sedang terlibat pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, sehingga ada yang melihat pergerakan kapal survei China dan melaporkan ke Bakamla," ujarnya.
Menurut dia, kapal tersebut juga diketahui mematikan Automatic Identification System (AIS) sebanyak 3 kali saat masuk wilayah Indonesia, dan itu sangat mencurigakan.
Wakil Ketua Fraksi PKS itu meminta Menkopolhukam dan Menhan segera mengambil tindakan yang tegas dan terukur terhadap pelanggaran yang dilakukan kapal survei China yang mematikan sistem lacak otomatisnya tersebut.
"Dalih pihak kapal survei China menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai dengan UNCLOS jangan serta merta diterima. Pihak Bakamla mestinya mencegat dan menahan pihak kapal, untuk diinterogasi," katanya pula.
Dia menilai bisa saja saat mereka mematikan sistem lacak otomatisnya melakukan kegiatan mata-mata atau tindak kejahatan lainnya, seperti penyelundupan narkoba ke wilayah Indonesia karena itu aneh apabila kapal yang jelas melanggar lalu tidak ditahan.
Sukamta berharap Pemerintah segera membenahi sistem keamanan laut Indonesia, karena sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki armada laut terkuat di dunia.
Baca juga: Dua kapal asing pencuri ikan ditangkap di Laut Natuna Utara
Baca juga: Edhy Prabowo pastikan kapal ilegal di Laut Natuna Utara,diproses hukum
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021