Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Pondok Pesantren Salafiyah (MPS) Banten K.H. Martin Syarkawi mengatakan Komjen Listyo Sigit Prabowo saat menjabat sebagai Kapolda Banten telah menunjukkan kepeduliannya terhadap pemberdayaan ekonomi pondok pesantren.
Salah satunya dengan upaya Sigit membangkitkan ekonomi dan kemandirian ponpes salafiyah yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan di Provinsi Banten.
"Pak Sigit pernah bertanya kira-kira solusinya apa untuk menjaga kemandirian ponpes salafiyah ini. Lalu terpikirlah untuk membangun pemberdayaan ekonomi pesantren," kata Kiai Martin Syarkawi melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Ulama Banten yakin Komjen Sigit amanah amankan negara
Baca juga: Komjen Sigit mohon doa dan dukungan masyarakat jelang uji kelayakan
Baca juga: Presiden tunjuk Listyo Sigit calon Kapolri dinilai pilihan tepat
Dari ide tersebut akhirnya muncul program Rumah Pangan Santri (RPS). Setelah didata dan diverifikasi ada sekitar 150 lebih ponpes yang diikutsertakan dalam program tersebut. Konsep RPS adalah seperti warung menyediakan gas, beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Untuk memuluskan program tersebut, Sigit akhirnya menggandeng Bulog dan Pertamina. "Saya berkelakar ke Pak Sigit kalau dagang, kami tidak punya modal. Alhamdulillah akhirnya beliau memberikan modal Rp20 juta untuk masing-masing RPS," tuturnya.
Hingga saat ini RPS yang dibangun Sigit saat menjabat Kapolda Banten sudah berkembang dan mampu memberdayakan ekonomi di ponpes. "Pak Sigit juga memfasilitasi (ponpes) untuk jadi pangkalan gas 3 kilogram. Ini sangat luar biasa karena membantu ekonomi pesantren," papar Ketua Pimbina Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Serang itu.
Martin Syarkawi menambahkan sampai saat ini kepedulian Sigit terhadap ponpes, tetap tinggi. Dia mencontohkan meski sudah berdinas di tempat lain, Sigit masih memberi perhatian.
"Pernah jam 02.00 malam saya ditelepon sama beliau, katanya ada pesantren terbakar di Lebak. Beliau minta saya berangkat ke sana untuk melihat kondisi (pesantren) dan apa yang diperlukan," imbuh Pengasuh Ponpes Al Fathoniyah Serang itu.
Pihaknya pun percaya bahwa sikap kepedulian Sigit kepada ulama dan pondok pesantren akan tetap terjaga jika dia menjadi Kapolri kelak.
Sebelumnya, pada Rabu (13/1), Presiden Jokowi mengajukan nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ke DPR RI sebagai calon tunggal Kapolri.
Surpres tersebut bernomor: R-02/Pres/01/2021 dan disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Parlemen, Jakarta.
Nantinya Sigit akan mengisi jabatan Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa purna tugas pada 1 Februari 2021 mendatang.
Rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri akan dilaksanakan di DPR RI mulai Senin (18/1) diawali dengan ujian pembuatan makalah dan Selasa (19/1) dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Baca juga: Kapolri ajak jajaran solid dukung Kabareskrim jadi calon Kapolri
Baca juga: Tokoh Papua dukung penunjukan Komjen Listyo jadi Kapolri
Baca juga: Komjen Sigit calon Kapolri kenyang pengalaman
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021