Jakarta (ANTARA) - Pakar IT sekaligus Executive Director Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, mengungkapkan bahwa konektivitas dan kecepatan internet memegang peran penting untuk mempercepat terselenggaranya transformasi digital secara efisien di Indonesia.
Menurut Heru dalam konferensi virtual, Kamis (14/1), keberhasilan digitalisasi sangat bergantung pada tersedianya konektivitas broadband dengan kualitas merata yang mampu menjangkau wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia.
Di level enterprise hingga startup, pemanfaatan teknologi digital mutakhir seperti cloud, AI, Machine Learning, dan Analitik Big Data hendaknya makin dioptimalkan.
Baca juga: Huawei bawa Mate 40 Pro ke Indonesia, ini harganya
Baca juga: Huawei Indonesia & FPCI bahas akselerasi digital pemulihan ekonomi
Peran industri-industri digital baru seperti fintech dan bisnis-bisnis berbasis aplikasi digital makin meningkat. Diperlukan konektivitas yang makin andal dan teknologi yang mumpuni serta aman untuk menjadikan ekosistem makin percaya dan yakin dalam mengadopsi budaya baru yang serba digital, terkoneksi dan kompeten.
"Belajar dari pandemi, kecepatan internet Indonesia perlu ditingkatkan hingga 100 Mbps dan perlu juga ada revisi atau aturan baru mengenai perencanaan pita lebar Indonesia yang selesai 2019 menjadi 2024,” ujar Heru.
Sependapat dengan Heru, Director of Strategy & Business Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi, mengatakan bahwa kecepatan dan konektivitas merupakan bagian dari teknologi digital yang reliabel di masa pandemi, dan mempercepat akselerasi digital Indonesia.
"Ada demand untuk menaikkan speed. Ini karena speed dan konektivitas menompang teknologi seperti cloud, mengingat aktivitas digital banyak terjadi di cloud, pun dengan AI yang bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi," kata Rosidi.
Teknologi-teknologi berbasis cloud, AI, machine learning dan big data analytics akan terus dikembangkan dan dihadirkan sebagai solusi untuk berbagai sektor dan industri di Indonesia.
Pengembangannya di Tanah Air, menurut dia, sudah cukup baik, terlebih dengan adanya strategi nasional soal percepatan transformasi digital oleh pemerintah.
Pihaknya juga akan terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pemerataan jaringan telekomunikasi berkualitas demi terwujudnya transformasi digital di semua segmen, dari kelas enterprise hingga terutama pelaku usaha mikro yang saat ini membutuhkan solusi yang terjangkau, namun efektif, agar mampu beradaptasi di era digital ini.
"Selain terus meningkatkan kolaborasi multiple-helix, Huawei Indonesia akan tetap fokus di penyediaan solusi berupa perangkat-perangkat cerdas, teknologi konektivitas, komputasi, serta cloud untuk menjawab kebutuhan dan tantangan tiga kelompok pelanggan yaitu pelanggan produk-produk consumers, pelanggan dari kalangan operator telekomunikasi, dan pelanggan dari kalangan enterprise, pemerintahan, serta industri," ujar Rosidi.
Ia menambahkan, teknologi yang dikembangkan Huawei telah dirancang untuk mampu menjadi solusi mempercepat transformasi digital, baik secara langsung maupun tidak langsung, di berbagai sektor dan segmentasi.
Pihaknya berharap, teknologi-teknologi mutakhir Huawei yang diadopsi oleh kalangan enterprise pun mampu menghadirkan multiplier effects yang berdampak pada terakselerasinya transformasi digital di kalangan UMKM atau mikro sekalipun.
Baca juga: Huawei: Pemanfaatan teknologi digital percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: Huawei siapkan laptop berbasis chipsetnya sendiri, Kirin 990
Baca juga: Rangkuman ponsel "high-end" sepanjang 2020
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021