IDNStore diluncurkan, platform e-dagang global Indonesia pertama

Beijing (ANTARA) - Platform e-dagang berskala global pertama dari Indonesia IDNStore secara resmi diluncurkan pada Kamis.

Peluncuran platform belanja daring tersebut dilakukan secara virtual oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dengan disaksikan sejumlah kepala perwakilan pemerintah RI di Shanghai, Guangzhou, Hong Kong, dan Taiwan serta sejumlah pejabat daerah di Indonesia.

"Selama ini kita digempur e-commerce dari luar. Melalui IDNStore ini saatnya bagi kita melakukan serangan balik," kata Mendag M Lutfi.

Menurut dia, platform tersebut sebagai bentuk terobosan dalam mencari peluang pasar China yang nilainya mencapai 1,6 triliun dolar AS.

"Dengan mengucap Bismillah, platform IDNStore ini secara resmi diluncurkan," katanya. Ia berharap platform tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di Indonesia, khususnya kalangan UMKM.

IDNStore merupakan platform pertama asal Indonesia yang ditujukan untuk pasar China, Hong Kong, dan Taiwan.

Nilai transaksi e-dagang China terus tumbuh setiap tahun dengan kontribusi sekitar 32,9 persen terhadap PDB dan 50 persen dari total transaksi digital secara global.

"Merujuk catatan keberhasilan Tiongkok tersebut, saya rasa tidak berlebihan jika kita mengapresiasi kerja keras Kementerian Perdagangan, kementerian terkait, pelaku usaha, perwakilan pemerintah RI di Tiongkok dan Taiwan melalui kehadiran platform IDNStore ini," kata Dubes Djauhari.

Untuk menopang transaksi ekspor, IDNStore telah terintegrasi dengan Paypal, Alipay, WeChat Pay, Visa, Mastercard, dan Union Pay.

Sementara untuk logistik, IDNStore telah terintegrasi dengan PT Pos Indonesia, Tabitha Gracia Indonesia, Janio, dan SEG.

"Dalam waktu dekat, PT Pos Indonesia akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan China Honden Industrial Park Co Ltd untuk membantu memudahkan distribusi barang dari Indonesia ke seluruh wilayah China daratan," ujar Dubes, yang sore itu didampingi Wakil Dubes Dino Kusnadi dan Atase Perdagangan KBRI Beijing Marina Novira Anggraini.