Jakarta (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan untuk korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 memaksimalkan upaya untuk menemukan cockpit voice recorder (CVR).
"Kami juga masih punya alut (alat utama) laut yang mempunyai kemampuan sonar bawah air, deteksi bawah air, yang mudah-mudahan kami akan memaksimalkan, khususnya di dalam pencarian bagian daripada kotak hitam CVR yang mudah-mudahan kita berdoa bersama itu bisa ditemukan, selain dari korban sendiri," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman dalam jumpa pers di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis.
Rasman menuturkan peralatan yang digunakan dalam upaya pencarian pada Kamis (14/1) adalah 54 kapal dari seluruh instansi satuan TNI dan Kepolisian RI yang terlibat dan 13 pesawat.
Selain itu juga ada sekitar 18 alat utama laut skala kecil yang digunakan, di antaranya sea rider, jetski dan perahu karet.
Selain mencari CVR, pencarian korban dan bagian atau serpihan pesawat Sriwijaya SJ 182 juga tetap menjadi prioritas.
Baca juga: Kotak hitam CVR Sriwijaya masih dicari
Upaya pencarian dilakukan pada Kamis (14/1) hampir sama dengan pencarian pada hari sebelumnya, termasuk tetap melakukan pencarian melalui udara.
Baca juga: Fokus pencarian hari keenam utamakan korban dan CVR Sriwijaya SJ 182
"Karena ini sudah memasuki hari keenam tentunya apabila ada bagian-bagian atau korban yang mungkin terbawa arus tentu mungkin sudah cukup jauh," ujarnya.
Berdasarkan data manifest, SJ 182 membawa 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 orang kru.
Baca juga: Pencarian korban dan pesawat hari keenam libatkan 268 penyelam
Dari jumlah tersebut terdapat 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan bayi, sedangkan 12 kru terdiri dari enam kru aktif dan enam kru tambahan.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021